Julian Assange Pendiri Wikileaks Resmi Dibebaskan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 27 Juni 2024 | 18:10 WIB
Julian Assange akhirnya bebas (Foto/Vox Political)
Julian Assange akhirnya bebas (Foto/Vox Political)

BeritaNasional.com - Pendiri Wikileaks Julian Assange resmi dibebaskan setelah mengaku bersalah dalam persidangan di Saipan, Kepulauan Mariana Utara, wilayah Amerika Serikat (AS) di Pasifik, Rabu (26/6/2024). Pengakuan bersalah itu merupakan kesepakatan dengan pihak berwenang AS untuk mengakhiri pertarungan hukum selama bertahun-tahun.

Assange dipastikan tidak menghadapi hukuman penjara lagi dan akan terbang pulang ke Australia. Usai persidangan, Assange meninggalkan ruangan dan tidak menjawab pertanyaan wartawan. Dia hanya melambaikan tangan sambil tersenyum tipis.

"Bagaimana rasanya menjadi orang bebas?" Pertanyaan ini diakukan seseorang usai persidangan itu.

Dia sebelumnya telah menandatangani kesepakatan dengan AS yang akan membuatnya mengaku bersalah atas satu tuduhan spionase, dan bukan 18 tuduhan spionase yang semula dia hadapi. Sebagai imbalannya, Assange tidak akan menghadapi hukuman penjara lebih lanjut.

Usai mengaku bersalah, dia akan dibebaskan dan kembali ke negara asalnya, Australia. Assange meninggalkan Inggris pada hari Senin setelah menghabiskan lima tahun penjara di sana, tempat dia berjuang melawan upaya ekstradisi ke AS.

Istrinya, Stella Assange, mengaku sangat gembira.

Sebelumnya, Julian Assange dibebaskan dari penjara Inggris setelah mendekam lima tahun di sana. Ini terjadi sesudah ada Assange membuat kesepakatan dengan pihak berwenang Amerika Serikat.

Assange, 52 tahun, setuju untuk mengaku bersalah atas salah satu tuduhan pidana yang ditujukan padanya, yaitu berkonspirasi untuk mendapatkan dan mengungkapkan dokumen rahasia pertahanan AS.

Dia akan dijatuhi hukuman 62 bulan penjara. Namun, berdasarkan kesepakatan dengan departemen kehakiman AS, ia akan menerima pengurangan hukuman atas waktu yang dihabiskannya di penjara Inggris. Assange diperkirakan tidak akan menghabiskan waktu lagi dalam tahanan dan akan kembali ke negara asalnya, Australia.

Dikutip dari BBC, selama bertahun-tahun, AS berpendapat bahwa dokumen Wikileaks yang mengungkapkan informasi tentang perang Irak dan Afghanistan membahayakan nyawa.

Dia telah menghabiskan lima tahun terakhir di penjara Inggris, tempat dia berjuang melawan ekstradisi ke AS.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: