Usai PDN Diserang Hacker, Pakar Sebut Data Indonesia dalam Ancaman Bahaya

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 27 Juni 2024 | 18:53 WIB
Rapat kerja komisi I dengan Menkominfo dan BSSN bahas data yang diretas. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Rapat kerja komisi I dengan Menkominfo dan BSSN bahas data yang diretas. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Pakar Telematika Roy Suryo menilai data Indonesia dalam ancaman bahaya besar dampak serangan siber yang melumpuhkan sistem Pusat Data Nasional (PDN).

"Ini permasalahan serius dan jangan menyederhanakan masalah ini karena pasti ada ancaman yang serius (dampak serangan PDN)," kata Roy dihubungi BeritaNasional.com, Kamis (27/6/2024).

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menyarankan kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie, untuk menyikapi serius peretasan tersebut.

Sebab, pelaku hacker ini sangat mungkin sudah menyaring data-data penting yang tersimpan dalam server PDN. Terlebih pelaku sempat meminta tebusan kepada pemerintah senilai Rp 131 miliar.

"Pemerintah tidak boleh menyederhanakan karena peretas pasti lebih jauh dari itu, dia bisa mengenkripsi data, berarti sebelumnya pelaku sudah masuk dalam jaringan Pusat Data Nasional Sementara," ujarnya.

"282 layanan pemerintah yang tergabung dalam layanan itu sebelum dienkripsi pasti sudah diambil, sudah di-copy semuanya, dan sekarang diletakkan di sebuah tempat, kita hanya menunggu waktu ini ibaratnya bom waktu," tutur Roy Suryo.

Sebelumnya, Kemenkominfo menyatakan memprioritaskan pemulihan layanan di 44 kementerian/lembaga yang sebelumnya terdampak peretasan ke Pusat Data Nasional (PDN).

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong menjelaskan, skala prioritas itu ditentukan setelah pihaknya mengetahui instansi-instansi yang memiliki data cadangan untuk sistem layanannya.

“Kami mengutamakan pemulihan kementerian/lembaga yang memiliki backup data, jumlah 44,” kata Usman kepada wartawan, Rabu (26/6/2024).

Namun, Usman belum dapat merinci kementerian/lembaga yang diprioritaskan proses pemulihannya.

Dia hanya menegaskan bahwa pihaknya mengutamakan layanan yang bersentuhan langsung dengan publik.

Usman menambahkan, proses pemulihan dilakukan dengan memanfaatkan data cadangan yang dimiliki masing-masing kementerian/lembaga, untuk mengaktifkan kembali layanannya.

“Kita berharap setiap hari ada tenant-tenant ataupun kementerian/lembaga yang pulih. Sehingga kami berharap akhir bulan ini paling tidak ada 18-an bisa recovery,” kata Usman.

Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, serangan siber terhadap PDN berdampak terhadap layanan di 282 instansi pemerintahan.

“Saat ini upaya terus dilakukan untuk memulihkan 282 tenant,” jelas Semuel.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: