Roy Suryo Cs Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Singgung Reuni UGM

Oleh: Bachtiarudin Alam
Senin, 28 Juli 2025 | 13:51 WIB
Roy Suryo Cs Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi. (BeritaNasional/Bachtiar)
Roy Suryo Cs Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi. (BeritaNasional/Bachtiar)

BeritaNasional.com - Polda Metro Jaya kembali mengagendakan pemeriksaan terhadap beberapa saksi terkait kasus dugaan tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dengan memanggil tiga saksi dari kubu Pakar Telematika, Roy Suryo Cs, Senin (28/7/2025).

Mereka adalah, Yulia Widyaningsih dan Rahmat Himran yang dikenal sebagai juru bicara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Kemudian, Sunarto, seorang YouTuber yang cukup aktif mengkritisi isu-isu nasional.

“Ada tiga saksi yang kami hadirkan hari ini, dua aktivis dan satu Youtuber,” kata pengacara kubu Roy Suryo, Ahmad Khozinudin yang mendampingi pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (28/7/2025).

Dalam pemeriksaan ini, Khozinudin turut menyindir Jokowi yang dengan alasan kesehatan. Akhirnya mengajukan penundaan pemeriksaan ke penyidik, sampai akhirnya pemeriksaan dilakukan di Polresta Solo beberapa waktu lalu.

"Berbeda sekali dengan pelapor saudara Joko Widodo yang dipanggil ke Polda Metro Jaya tidak hadir alasan kesehatan tapi pada saat yang bersamaan justru hadir di Kongres Partai Solidaritas Indonesia,” ujarnya.

Padahal, kata Khozinudin, untuk saksi Rahmat Himran hari ini hadir dengan kondisi sakit, duduk di kursi roda karena menderita diabetes dengan luka terbuka cukup besar di bagian kaki. Meski demikian, ia tetap datang memberikan keterangan ke penyidik.

“Bahkan alasan selanjutnya dikatakan tidak bisa keluar kota karena anjuran dokter alasan kesehatan. Tapi berikutnya dua hari yang lalu atau sehari yang lalu justru hadir dalam acara reuni yang itu tidak di Solo. Itu juga di luar kota, itu ada di Yogyakarta," imbuhnya.

Selain itu, Khozinudin juga menyindir Jokowi yang telah menyebarkan isu tak mendasar. Dengan menuduh kasus ijazah yang merupakan agenda politik yang didalangi "tokoh besar" tanpa menyebut siapa pihaknya.

"Tidak perlu mengedarkan ada orang besar di balik perjuangan kawan-kawan yang hari ini ingin mengungkap kasus ijazah palsu. Tidak perlu melakukan playing victim punya perasaan politik seolah-olah ingin di-downgrade, punya feeling ada orang besar, tidak perlu," kata Khozinudin.

Padahal, lanjut Khozinudin seharusnya masalah ini bisa diselesaikan dengan langsung menunjukkan ijazah aslinya. Bukan malah, membuat narasi yang tidak relevan malah dapat mengganggu penyidikan.  

"Bahkan kalau ingin ringkas ingin mengakhiri polemik ijazah palsu, tunjukkan ijazah asli itu kepada publik. Tapi dengan catatan memang kalau ada, karena kalau ada, tunjukan selesai,” ujarnya.

“Bukan dengan membuat narasi yang tidak relevan dengan pembuktian kasus ijazah," sambung dia.

Selain itu, Khozinudin juga menyindir soal kehadiran Jokowi dalam acara reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (26/7/2025) lalu.

"Keaslian ijazah itu tidak bisa dikonfirmasi dengan acara reuni. Reuni itu, ya namanya reuni, orang-orang bisa datang, bisa masuk siapapun bisa, dan statemennya belakangan juga malah kacau balau,” tuturnya.

Sekedar informasi polemik ijazah Jokowi tengah ditangani Subdit Kamneg Polda Metro Jaya. Setelah beberapa laporan yang ada di wilayah hukumnya ditarik untuk dijadikan satu dengan laporan Jokowi.

Adapun berdasarkan hasil gelar perkara, ditemukan adanya indikasi tindak pidana. Sehingga laporan Jokowi dan tiga lainnya telah ditingkatkan ke tahap penyidikan, sementara dua laporan lainnya, dicabut oleh pihak pelapor.

Sebagaimana mengacu pada Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik serta Pasal 27A, 32, dan 35 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kini polisi tengah berproses untuk nantinya menetapkan tersangka dalam kasus ini.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: