Apa Itu Bjir? Simak Penjelasannya di Sini

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 29 Juni 2024 | 04:00 WIB
Banyak variasi kata anjing yang berkembang di masyarakat. (Foto/Freepik)
Banyak variasi kata anjing yang berkembang di masyarakat. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Bahasa akan selalu berkembang. Hal ini tidak terpisahkan dari perilaku manusia, penuturnya, yang juga berkembang.

Bjir sudah menjadi salah satu kata yang sering digunakan, terutama pada platform Twitter. Kita bisa sedikit mengusut ke belakang bahwa kata ini bermula dari anjing, lalu berubah menjadi anjir, dan bermodifikasi lagi membentuk bjir.

Fenomena ini ternyata masih berlanjut. Anjir memiliki variasi anjrit yang diikuti pula dengan anjrot. Anjrit menjadi anjrot, bjir pun berubah bjrot. Vokal i dan o bermain di sana dengan penyesuaian posisi yang agaknya diupayakan demi kesedapan bunyi dan kemudahan pelafalan—coba bandingkan dengan bjort.

Kita mengenal istilah “slang”, yakni ‘ragam bahasa tak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok-kelompok sosial tertentu untuk komunikasi internal sebagai usaha supaya orang-orang kelompok lain tidak mengerti’.

Bahasa prokem di Jakarta pada 1980-an termasuk slang. Bahasa Jaksel, seperti anjay, mantul, dan kuy, pun tergolong sebagai slang. Anjir, njir, bjir, dan bjrot, saya pikir, juga merupakan slang.

Ketika membicarakan bahasa slang, kita tidak bisa mengabaikan peran masyarakat sebagai penuturnya. Maka dari itu, kajian sosiolinguistik diberdayakan. Bjir dan bjrot pun dapat ditelusuri melalui kacamata sosiolinguistik.

Kita bisa memetakan pengguna bjir dan bjrot karena sosiolinguistik berkaitan dengan komunitas tutur (speech community) yang saat ini dipengaruhi akses terhadap media sosial sebagai corong informasi.

Dalam perkembangan sosiolinguistik, terdapat pandangan yang menyorot bahasa sebagai konstruksi multimodal (multimodal construction). Bahasa tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang tertulis. Lebih dari itu, bahasa adalah tanda sosial, simbol yang merepresentasikan dinamika kehidupan suatu masyarakat.

Apabila kita menganggap bjir dan bjrot sebagai kata yang norak, percayalah, barangkali anggapan ini juga terjadi pada 1980-an. Bukan tidak mungkin, kedua kata itu akan terekam dalam kamus kita suatu saat nanti.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: