Putri SYL Ngaku Diperiksa KPK terkait TPPU
BeritaNasional.com - Putri Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sekaligus Anggota DPR RI Indira Chunda Thita mengaku diperiksa atas kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat ayahnya.
Hal itu dia ucapkan usai menjalani pemeriksaan kurang lebih 10 jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Iya (diperiksa soal TPPU)," ujar Indira di Gedung Merah Putih, Selasa (16/7/2024).
Usai mengucapkan hal tersebut, dirinya meminta maaf atas perbuatan ayahnya dalam kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan)
"Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, maaf kan lahir batin," tuturnya.
Sebelumnya, Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat menilai keluarga SYL turut menikmati uang korupsi.
Hal tersebut diucapkan hakim saat memvonis SYL 10 tahun penjara pada bagian paparan hal yang memberatkan bagi eks kader Partai NasDem tersebut.
“Terdakwa dan keluarga terdakwa serta kolega terdakwa telah menikmati hasil tindak pidana korupsi," ujar hakim di PN Jakpus, Kamis (11/7/2024).
SYL dinyatakan bersalah melanggar Pasal 12 e juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Majelis hakim memvonis SYL 10 tahun penjara karena menyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa pemberian uang dan membayarkan keperluannya bersama keluarganya senilai Rp 14,1 miliar dan USD 30 ribu.
Oleh sebab itu, hakim menghukum SYL membayar denda Rp 300 juta. Apabila denda tak dibayar, maka diganti hukuman kurungan.
Hakim juga menghukum SYL membayar uang pengganti sejumlah uang yang diterimanya senilai Rp 14,1 miliar) dan USD 30 ribu. Ia akan menambah masa kurungan jika tak sanggup mengganti.
5 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu