Begini Cara Penggunaan Huruf Kapital yang Benar, Ada 23 Kaidah

Oleh: Tarmizi Hamdi
Senin, 22 Juli 2024 | 01:07 WIB
Ilustrasi kata. (Foto/Pixabay)
Ilustrasi kata. (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Kita kerap menyepelekan penggunaan huruf kapital/besar atau kecil dalam sebuah kata tertentu.

Penggunaan huruf kapital menjadi sangat penting ketika seseorang sudah masuk dalam penulisan ilmiah. 

Karena itu, jangan menganggap penentuan huruf kapital atau kecil menjadi hal sepele.

Dilansir laman resmi Kemendikbud, ada 23 kaidah penggunaan huruf kapital dalam sebuah kata tertentu.

Berikut adalah 23 kaidah penggunaan huruf kapital beserta contohnya:

1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.

Misalnya:

Apa maksudnya?

Tolong ambilkan buku itu!

Kita harus bekerja keras.

Pekerjaan itu akan selesai dalam 1 jam.

2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Misalnya:

Amir Hamzah

Dewi Sartika

André-Marie Ampère

James Watt

Mujair

Rudolf Diesel

Bapak Koperasi

Jenderal Kancil

3. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

5 ampere

15 watt

ikan mujair

mesin diesel

4. Huruf kapital digunakan pada nama orang seperti pada nama teori, hukum, dan rumus.

Misalnya:

teori Darwin

hukum Archimedes

rumus Phytagoras

5. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak dari', seperti bin, binti, boru, dan van, kecuali dituliskan sebagai awal nama atau huruf pertama kata tugas dari.

Misalnya:

Abdul Rahman bin Zaini

Fatimah binti Salim

Indani boru Sitanggang

Ayam Jantan dari Timur

Charles Adriaan van Ophuijsen

Salah satu pencetak gol terbanyak adalah Van Basten.

6. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Misalnya:

Ibu berpesan, "Berhati-hatilah, Nak!"

"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.

"Besok pagi," kata Rino, "mereka akan berangkat."

7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam hal tertentu yang berkaitan dengan nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti Tuhan serta singkatan nama Tuhan.

Misalnya:

Buddha

Hindu

Islam

Kristen

Konghucu

Al-Qur'an

Alkitab

Weda

Allah

Tuhan

Allah Yang Maha Kuasa akan menunjukkan jalan-Nya.

Ya, Tuhan, bimbinglah hamba ke jalan yang Engkau beri rahmat.

Tuhan YME (Yang Maha Esa)

Allah Swt. (Subhanahuwataala)

8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, kebangsawanan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang dan gelar akademik yang mengikuti nama orang.

Misalnya:

Mahaputra Yamin

Teuku Umar

La Ode Khairudin

Kiai Haji Hasjim Asy'ari

Doktor Mohammad Hatta

Irwansyah, Magister Humaniora

9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.

Misalnya:

Selamat datang, Yang Mulia.

Semoga berbahagia, Raden.

Terima kasih, Kiai.

Selamat pagi, Dokter.

Silakan duduk, Prof.

Siap, Jenderal.

10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya:

Wakil Presiden Adam Malik

Perdana Menteri Nehru

Profesor Anton M. Moeliono

Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara

Proklamator Republik Indonesia

Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri

Gubernur Papua Barat

11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama seperti pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara.

Misalnya:

bangsa Indonesia

suku Dani

bahasa Tolaki

aksara Kaganga

12. Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara yang berupa bentuk dasar kata turunan.

Misalnya:

pengindonesiaan kata asing

keinggris-inggrisan

kesunda-sundaan

13. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama, seperti pada nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.

Misalnya:

tahun Hijriah

bulan Agustus

hari Jumat

hari Lebaran

tarikh Masehi

bulan Maulid

hari Galungan

hari Natal

14. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.

Misalnya:

Konferensi Asia Afrika

Perang Dunia II

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Hari Pendidikan Nasional

15. Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama ditulis dengan huruf nonkapital.

Misalnya:

Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun.

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

16. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.

Misalnya:

Benua Afrika

Asia Tenggara

Pulau Miangas

Jazirah Arab

Dataran Tinggi Dieng

Gunung Semeru

Pegunungan Himalaya

Bukit Barisan

Danau Toba

Ngarai Sianok

Lembah Baliem

Sungai Mamberamo

Tanjung Harapan

Selat Lombok

Teluk Persia

Terusan Suez

Jawa Barat

Jakarta

Kabupaten Konawe

Kota Kupang

Kecamatan Rengasdengklok

Distrik Samofa

Desa Sentul

Kelurahan Rawamangun

Jalan Polonia

Gang Kelinci

Lantai II Gedung Tabrani

Ruang Poerwadarminta Gedung Yudistira

17. Huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti nama diri ditulis dengan huruf nonkapital.

Misalnya:

berlayar ke teluk

mandi di sungai

menyeberangi selat

berenang di danau

18. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis ditulis dengan huruf nonkapital.

Misalnya:

jeruk bali (Citrus maxima)

kacang bogor (Voandzeia subterranea)

nangka belanda (Anona muricata)

petai cina (Leucaena glauca)

Catatan:

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.

Misalnya:

Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.

Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.

19. Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal daerah.

Misalnya:

batik Cirebon

bubur Manado

film Indonesia

kopi Gayo

satai Madura

soto Banjar

tari Bali

20. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas.

Misalnya:

Bosnia dan Herzegovina

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia

Perserikatan Bangsa-Bangsa

21. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama media massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya:

Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.

Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.

Berita berjudul "Listrik Sahabat Petani" dimuat di paktani.com.

Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".

22. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar dan nama pangkat.

Misalnya:

S.E.

sarjana ekonomi

M.Si.

magister sains

Hj.

hajah

Pdt.

pendeta

Dg.

daeng

Dt.

datuk

K.R.T.

kanjeng raden tumenggung

Kol.

kolonel

23. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan adik serta kata atau ungkapan lain (termasuk unsur bentuk ulang utuh) yang digunakan sebagai sapaan.

Misalnya:

"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.

Dedi bertanya, "Itu apa, Bu?"

"Silakan duduk, Dik!" kata Rani.

Surat Saudara telah kami terima dengan baik.

"Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"

"Selamat belajar, Anak-Anak."

"Sampai berjumpa kembali, Teman-Teman."

Catatan:

a. Kata Anda ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

Sudahkah Anda tahu?

Hanya teman Anda yang mengerti masalah itu.

b. Kata atau ungkapan yang digunakan dalam pengacuan ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

"Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak."

Besok Paman akan datang bersama kakakmu.

c. Istilah kekerabatan yang diikuti oleh kata yang menunjukkan kepemilikan ditulis dengan huruf nonkapital.

Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: