Menlu Ajak China Ikut Jaga Perdamaian di Kawasan ASEAN

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 26 Juli 2024 | 15:47 WIB
Menlu ajak China jaga perdamaian di kawasan ASEAN (Foto/Kemenlu RI)
Menlu ajak China jaga perdamaian di kawasan ASEAN (Foto/Kemenlu RI)

BeritaNasional.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta China ikut serta menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan. Hal itu disampaikan Retno saat pertemuan ASEAN-China Post-Ministerial Conference (PMC) di Vientiane, Laos (26/7/2024).

Retno menjelaskan, kemitraan ASEAN-China telah dan terus tumbuh, saling memberikan manfaat selama lebih dari tiga dekade. "Tahun lalu, angka perdagangan mencapai hampir 20% dari total perdagangan ASEAN dan sepertiga dari total investasi yang masuk ke Asia Tenggara," ujarnya.

Retno mengutip Laporan Survei Asia Tenggara dari ISEAS Yusof Ishak tahun 2024 menyatakan, persepsi masyarakat Asia Tenggara terhadap China sebagai mitra ekonomi paling berpengaruh dan sebagai kekuatan politik yang strategis di kawasan.

Retno mengangkat tiga hal yang dapat berkontribusi bagi kawasan,

1. Pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas.

Retno menyampaikan apresiasi kepada China yang menjadikan Bandung Spirit sebagai rujukan. Spirit ini sangat diperlukan sampai saat ini, terutama di dunia yang sedang terbelah saat ini. Rasa curiga dan saling tidak percaya adalah faktor utama yang membuat upaya membangun saling pemahaman jadi sulit dilakukan. “Karena itu, komitmen kita bersama untuk mempertahankan dialog untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan sangatlah penting", tambah Retno.

“ASEAN telah menjadi kontributor positif terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan, dan kemakmuran bersama. Karena itu, saya mengajak China untuk terus mendukung sentralitas ASEAN serta mendukung berbagai mekanisme ASEAN", tambah Retno.

2. Terkait Laut China Selatan.

Laut China Selatan adalah urat nadi kawasan. Namun demikian, isu di Laut China Selatan terus menjadi batu sandungan dalam hubungan ASEAN-China. Para Menlu ASEAN menggarisbawahi pentingnya mengimplementasikan Declaration of Conduct (DOC) dan penyelesaian Code of Conduct (COC) secepatnya.

“Posisi Indonesia konsisten, yakni segala klaim, harus diselesaikan secara damai melalui dialog langsung antara pihak yang berkepentingan", ujar Retno.

3. Terkait ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Tahun lalu, China telah menyampaikan komitmen kuatnya mendukung AOIP, termasuk melalui komitmen 25 proyek konkret senilai USD 28,75 miliar yang disampaikan pada saat pelaksanaan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).

“ASEAN siap terus bekerja sama dengan RRT untuk memastikan realisasi seluruh proyek konkret tersebut, dan mengembangkan berbagai kolaborasi lainnya di empat pilar prioritas AOIP", pungkas Retno.

Pertemuan ASEAN-China PMC mengadopsi pernyataan bersama peningkatan kerja sama aksi ranjau kemanusiaan (Humanitarian Mine Action).​sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: