Komisi VIII: PBNU Tak Perlu Ikut Urusan di DPR

Oleh: Ahda Bayhaqi
Senin, 29 Juli 2024 | 14:30 WIB
Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq membantah Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf yang menuduh Pansus Pengawasan Haji sebagai bentuk penyerangan.

Maman menegaskan pansus ini dibentuk demi perbaikan manajemen haji. Maman meminta PBNU tidak perlu ikut campur proses politik di DPR.

"PBNU tak perlu ikut dalam urusan politik yang kini tengah bergulir di DPR," kata Maman dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).

Pansus angket merupakan hak yang dimiliki parlemen untuk melakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan kebijakan yang dinilai bertentangan dengan perundangan. Karena itu, kata Maman, urusan pansus adalah pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama.

"Urusan Angket Pansus Haji 2024 adalah urusan kerja DPR dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama," ujar anggota Pansus Haji ini.

Pansus merupakan cara konstitusional resmi yang dilindungi undang-undang untuk menunjang kerja parlemen dalam melakukan pengawasan dan perbaikan kerja eksekutif. Apalagi dalam Pansus Angket Haji 2024 ini telah disetujui oleh seluruh fraksi di Senayan.

"Pansus haji itu formal, resmi dan konstitutif. Tidak ada urusan dengan pribadi-pribadi atau PBNU," tegas Maman.

Pansus Haji dibuat untuk memastikan peningkatan pelayanan haji di masa mendatang. PBNU seharusnya berterima kasih atas adanya pansus karena warga NU yang akan menikmati perbaikan pelayanan haji.

"Sederet persoalan haji pada 2024 ini, salah satunya yakni soal pembagian kuota haji oleh Kemenag yang tak sesuai dengan penetapan yang diketok pemerintah dan DPR serta soal pelayanan jemaah haji Indonesia pada saat Armuzna yang dianggap buruk," tandas Maman.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf curiga Pansus Pengawasan Haji DPR merupakan bentuk serangan dari Ketua Umum PKB dan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Yahya curiga ada agenda pribadi Cak Imin terhadap adiknya itu.

"Nah, kemudian soal pansus haji ya, ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kami. Apa jangan-jangan ini masalah pribadi, gara-gara menterinya adik saya misalnya, itu kan masalah," kata Yahya saat konferensi pers PBNU di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Yahya juga curiga Cak Imin sengaja membentuk Pansus Haji untuk menyerang PBNU karena dirinya merupakan kakak dari Yaqut yang menjadi menteri agama.

"Atau, jangan-jangan karena sebetulnya diincar PBNU, ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya. Kemudian diincar karena masalah pribadi dan lainnya," ujarnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: