RS Indonesia di Gaza Utara Kurang Pasokan Listrik

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 13 Agustus 2024 | 03:00 WIB
Kondisi Gaza yang dihancurkan Israel (Foto/UNRWA)
Kondisi Gaza yang dihancurkan Israel (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyatakan, Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahiya, Gaza Utara masih stabil namun kekurangan pasokan listrik.

“Usai kami cek, secara umum yang paling membutuhkan perbaikan segera adalah sumber listrik,” ucap relawan MER-C yang bertugas di RS Indonesia dr. Dany Kurniadi Ramdhan Sp.BS.

Dany mengatakan, sumber listrik RS Indonesia saat ini hanya berasal dari panel surya yang tersisa dan hanya dapat memproduksi 20 persen dari kapasitas maksimumnya, serta dari generator bensin yang pengoperasiannya amat tergantung dengan pengiriman bahan bakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ia mengatakan, terbatasnya pasokan listrik amat berdampak pada kemampuan RS Indonesia memaksimalkan pelayanan bagi warga Palestina yang terluka. Apalagi pasokan obat-obatan, alat kesehatan, dan prostesis sudah sangat sedikit.

“Saat kami datang pun, saat itu lampu mati saat tindakan operasi sedang berjalan. Akhirnya, operasi tersebut dilanjutkan meski pencahayaan hanya berasal dari lampu ponsel,” kata Dany.

Dikutip dari Antara, tidak stabilnya aliran listrik juga berpotensi merusak perangkat kesehatan yang masih digunakan. Padahal, tak sedikit perangkat medis di RS Indonesia, seperti peralatan CT-scan, USG, serta alat tes darah dan tes hepatitis, sudah rusak akibat serangan Israel.

Apalagi, pasukan Israel juga sempat menduduki RS Indonesia dan menjadikannya pangkalan militer.

Sementara itu, Dany mengatakan bahwa kerusakan struktural di RS Indonesia tidak terlalu parah, bahkan usai dua lantai teratas bangunan rumah sakit tersebut terbakar akibat gempuran Israel.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: