Apa Itu Gegeran & Ger-geran? Istilah yang Dipakai Ma’ruf Amin untuk Kisruh PKB-PBNU

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 18 Agustus 2024 | 03:04 WIB
Wapres Ma'ruf Amin saat menghadiri sidang tahunan MPR 2024. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Wapres Ma'ruf Amin saat menghadiri sidang tahunan MPR 2024. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Istilah gegeran dan ger-geran diungkapkan Wapres Ma’ruf Amin untuk menggambarkan konflik yang terjadi antara PKB dan PBNU saat mengikuti upacara bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

"Ya, saya kira itu nanti bisa diselesaikan. Biasa dia itu suka gegera, akhirnya ger-geran," ujar Ma'ruf di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Nah, sebenarnya, apa itu gegeran dan ger-geran? Dilansir dari laman resmi NU, dua kata tersebut berasal dari bahasa Jawa. 

Gegeran berarti keributan, sedangkan ger-geran adalah tertawa bersama. Istilah ini digunakan almaghfurlah KH Muchith Muzadi untuk menggambarkan konflik internal NU yang selalu berakhir dengan tertawa bersama. 
Dalam sejarah panjang perjalanannya, NU memang tidak pernah sepi dari konflik.

Dalam buku 'Membanding Ulah GPK Abu Hasan (1996) H Choirul Anam menulis sejumlah konflik di PBNU, yakni Subchan versus KH Idham Kholid, KH Ahmad Sjaichu versus KH Idham Kholid. Cipete versus Situbondo dan mufaraqahnya KH As'ad Samsul Arifin dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Konflik paling panas di zaman Orde Baru terjadi saat Muktamar ke-29 di Cipasung Tasikmalaya di mana perbedaan dinilai telah keluar dari koridor NU karena munculnya KPPNU sebagai tandingan PBNU. 

Di era reformasi Muktamar NU juga tidak sepi dari konflik seperti Muktamar ke 31 di Boyolali antara KH Abdurrahman Wahid versus KH Hasyim Muzadi dan Muktamar NU ke-33 di Jombang antara KH Hasyim Muzadi versus KH Said Aqil Siroj. Gegeran ini disebabkan perbedaan figur calon Ketua Umum PBNU.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: