Cegah Penyebaran Monkeypox, Uni Eropa Diminta Keluarkan Saran Perjalanan ke Afrika
BeritaNasional.com - Badan Pengendalian Penyakit Eropa ECDC di Stockholm merekomendasikan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) mengeluarkan saran perjalanan untuk kunjungan ke wilayah Monkeypox alias cacar monyet di lima negara bagian Afrika Tengah (Burundi, Republik Afrika Tengah, Kongo, Rwanda, Uganda) dan Kenya.
Direktur ECDC Pamela Rendi-Wagner mengatakan, kedekatan antara Afrika dan Eropa, membuat perlunya ada persiapan terhadap sebaran kasus Monkeypox yang disebabkan oleh varian virus baru clade I.
"Sebagai konsekuensi dari penyebaran yang cepat di Afrika, ECDC telah menaikkan tingkat risiko bagi penduduk di UE dan bagi wisatawan yang datang ke wilayah yang terkena dampak," kata Wagner.
Infeksi pertama Mpox clade I di UE, kebetulan juga di Swedia, diketahui pada hari Kamis lalu. Orang yang terinfeksi adalah seorang yang baru saja kembali dari Afrika.
Dikutip dari DW, Wagner mengatakan, belum perlu ada peringatan perjalanan, larangan perjalanan, atau bahkan kontrol perbatasan. Namun, jumlah infeksi diperkirakan akan lebih tinggi, termasuk di Eropa.
Saat ini, hal yang sangat penting adalah agar mereka yang memiliki gejala untuk mendapatkan perawatan medis dan melakukan isolasi yang diperlukan. Hal ini dapat mencegah infeksi sekunder, yaitu penyebaran lebih lanjut di UE.
Monkeypox clade I ditularkan melalui kontak fisik yang dekat. Republik Demokratik Kongo yang paling terkena dampaknya telah melaporkan lebih dari 16.000 infeksi dan 511 kematian pada tahun ini.
ECDC yakin penyebaran Monkeypox secara berkepanjangan di Eropa tidak akan terjadi. Namun kasus yang ditemukan dan diobati dengan cepat.
Selain itu, penting bagi otoritas kesehatan di UE untuk bersiap dan memberikan edukasi serta informasi kepada para turis yang akan bepergian ke Afrika.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 16 jam yang lalu
HUKUM | 17 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 20 jam yang lalu