Apa Itu Kompleks Al-Aqsa? Lokasi di Mana Israel Ingin Bangun Sinagoge

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 29 Agustus 2024 | 13:33 WIB
Ilustrasi Kompleks Al-Aqsa (Foto/Muslim Hands)
Ilustrasi Kompleks Al-Aqsa (Foto/Muslim Hands)

BeritaNasional.com - Sejumlah negara ramai-ramai mengecam keras upaya Israel membangun sinagoge di Kompleks Al-Aqsa. Di Kompleks Al-Aqsa terdapat Masjid Al-Aqsa yang merupakan masjid suci ke-3 muslim dunia.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengecam keras Kepala Otoritas Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir yang menyerukan pembangunan sinagoge di Temple Mount di Yerusalem, yang menjadi lokasi kompleks Masjid Al-Aqsa.

Dikutip dari Sputnik, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan untuk menghentikan seruan Ben-Gvir yang ingin membangun sinagoge di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

"Kami meminta agar DK PBB dan seluruh anggota komunitas Internasional untuk segera mengambil tindakan efektif. Kita harus menghentikan tindakan Israel yang melanggar status quo sejarah dan hukum di Situs Suci Yerusalem yang diduduki," kata Safadi.

Lalu apa itu Kompleks Al-Aqsa?

Al-Aqsa merupakan sebuah kompleks seluas 144.000 meter persegi yang berada di Kota Lama Yerusalem, Palestina. Kompleks ini menjadi tempat yang disucikan oleh umat Islam, Yahudi, dan Kristen. 

Di dalam kompleks Al-Aqsa terdapat  Masjid Al Aqsa merupakan salah satu masjid terpenting di dunia. Masjid Al Aqsa penting setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. 

Dalam sudut pandang Islam, Nabi Muhammad diangkat ke Sidratulmuntaha dalam peristiwa Isra Mikraj dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjidilharam di Makkah. Al-Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke Ka'bah di Masjidilharam.

Dikutip dari BPKH, Masjid Al-Aqsa yang berdiri di Yerusalem, Palestina sekarang memang bukan masjid yang asli. Sebab Masjid Al Aqsa yang asli telah rata dengan tanah akibat gempa bumi yang mengguncang Jazirah Arab pada pertengahan abad ke-6.

Pembangunan kembali Masjidil Aqsa dilakukan oleh Khalifah Al-Walid (705-715) dari dinasti Umayyah. Kemudian Al Aqsa direstorasi oleh Dinasti Abbasiyah pada pengujung abad yang sama.

Dinasti Abbasiyah lantas melakukan perubahan pada arsitektur Masjid Al Aqsa. Misalnya, beberapa bagian pahatan kayu berbentuk bunga yang dulu digunakan sebagai dekorasi masjid, dihilangkan. Arsitektur Masjid Al Aqsa selanjutnya bercirikan gaya bangunan atau arsitektur abad pertengahan.

Dalam pembangunan itu, peristiwa Isra Mi’raj yang merupakan perjalanan spiritual nabi selama semalam dari Masjid Haram-Masjid Aqsa lalu ke langit (Sidratul Muntaha) sangat mempengaruhi arsitektur masjid.

Kini Masjid Al-Aqsa sangat indah dan dua kali lebih luas dari ukuran semula. Bukan hanya untuk umat Islam, daerah sekitar Masjid Aqsa juga sangat penting bagi umat Yahudi dan Kristen.

Al-Aqsa menurut kepercayaan Yahudi merupakan tempat berdirinya Bait Suci pada masa lalu. Bait Suci pertama dibangun oleh Sulaiman (Salomo) putra Daud (Daud) pada tahun 957 SM dan dihancurkan Babilonia pada 586 SM. 

Oleh karena itu tidak mengherankan jika Ben-Gvir juga ingin menguasai Al-Aqsa sebab di sana ia merasa umat Yahudi punya sejarah. Namun Israel harus mematuhi aturan. Sebagai kekuatan pendudukan, Israel secara hukum bertanggung jawab untuk melindungi status quo sejarah dan hukum Kompleks Al-Aqsa, bukan malah membangun sinagoge di sana.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: