Cak Imin Sebut Kunjungan Paus Fransiskus Bawa Pesan Moral, Harapan hingga Persaudaraan

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 03 September 2024 | 18:15 WIB
Paus Fransiskus saat tiba di Indonesia. (Foto/INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE).
Paus Fransiskus saat tiba di Indonesia. (Foto/INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE).

BeritaNasional.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memaknai kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta bukan hanya sebagai pengakuan kekuataan kebhinekaan Indonesia sekaligus simbol persahabatan dan dialog antarumat beragama. 

"Selamat datang, Paus Fransiskus, di Indonesia. Sebagai simbol perdamaian dan persaudaraan universal, pastinya beliau membawa pesan kuat bagi tenun kebhinekaan Indonesia. Ini adalah pengakuan bahwa Indonesia relatif berhasil menjaga keharmonisan antarumat beragama di tengah gejolak yang terjadi di berbagai belahan dunia," tutur Cak Imin dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024).

Cal Imin menilai kedatangan Paus Fransiskus harus menjadi momentum untuk menyebarkan harapan bagi masa depan bangsa Indonesia.

"Kehadiran Paus Fransiskus juga menjadi pengingat bagi kita tentang pembangunan yang berkeadilan. Melalui ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si pada 2015, beliau mengingatkan kita pentingnya menjaga keseimbangan pembangunan dan alam, kata Cak Imin.

“Ke depan, pemerintah perlu mendasarkan prinsip keadilan, baik keadilan sosial, keadilan ekologis, keadilan iklim, maupun keadilan antargenerasi dalam setiap pengambilan kebijakan dan tata kelola," tambahnya.

Lebih lanjut, Cak Imin berpesan bahwa kunjungan Paus Fransiskus turut menjadi pendorong bagi perjuangan PKB dalam merawat kebhinekaan Indonesia.

"PKB  selalu terbuka dan siap menerima dan menjadi bagian dari seluruh kekuatan bangsa dari berbagai latar belakang agama, suku dan golongan ras di Indonesia. Ini semangat  yang selalu kami pegang di PKB. Kami selalu memperjuangkan kemerdekaan kepada setiap pemeluk agama untuk bebas melaksanakan agama dan keyakinan masing-masing tanpa hambatan," tutup dirinya.
 sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: