Festival Literasi 2024 Ajak Generasi Muda Bijak Bermedia Sosial

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 15 September 2024 | 23:30 WIB
Pergelaran Festival Literasi yang digelar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (Foto/Kemendikbud)
Pergelaran Festival Literasi yang digelar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (Foto/Kemendikbud)

BeritaNasional.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Festival Literasi 2024 bertajuk Literasi, Media Sosial, dan Antikekerasan di Kabupaten Kudus pada Sabtu (14/9/2024).

Festival ini digelar untuk lebih memahami pentingnya bijak dalam bermedia sosial dan menolak segala bentuk kekerasan seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP).

Pelaksana harian (Plh) Kepala BKHM, Anang Ristanto, menyampaikan bahwa di era digital saat ini literasi menjadi semakin penting.

Sebab, informasi tersebar luas melalui berbagai saluran atau platform, termasuk media sosial. Ia menambahkan, kemampuan literasi seseorang akan membentuk perilaku sebagai pengguna media sosial.

“Tanpa literasi yang memadai, pengguna media sosial rentan terjebak dalam penyebaran hoaks, misinformasi, atau berita yang tidak valid. Karena itu, literasi digital yang baik akan membantu pengguna media sosial untuk lebih kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta mempertimbangkan dampak dari apa yang mereka unggah,” ucap Anang dalam Festival Literasi 2024 di Kabupaten Kudus pada Sabtu (14/9/2024).

Menurut dia, literasi berperan dalam membentuk etika dan tanggung jawab dalam bermedia sosial. Pengguna yang memiliki literasi digital yang baik akan lebih bijak dalam berkomunikasi, memahami konteks, dan menjaga interaksi yang positif di platform digital.

Di sisi lain, lanjut Anang, jika media sosial digunakan secara tidak bijak dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. 

Misalnya, penyebaran berita bohong atau hoaks, perundungan melalui dunia maya atau cyberbullying, hingga aksi kekerasan yang berawal dari konflik di dunia maya. 

“Karena itu, sangat penting bagi kita semua, terutama para generasi muda, untuk bisa bersikap bijak dalam menggunakan media sosial serta menggunakan media sosial sebagai sarana untuk hal-hal yang positif. Selain itu kita juga harus menanamkan sikap anti kekerasan dalam diri kita,” ujar Anang.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: