Cegah Bunuh Diri, Ayo Belajar Mendengarkan Tanpa Menghakimi

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 19 September 2024 | 12:10 WIB
Ilustrasi mendengarkan keluh kesah orang lain tanpa menghakimi  (Foto/Freepik)
Ilustrasi mendengarkan keluh kesah orang lain tanpa menghakimi (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Maria Endang Sumiwi mengatakan, selama ini, masalah kesehatan jiwa sering dianggap sebagai isu sensitif yang jarang dibahas secara terbuka. Akibatnya, gangguan jiwa sering kali disikapi dengan cara negatif.

"Padahal, isu ini sangat penting dan serius karena berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menganggap bunuh diri sebagai isu yang sangat serius," kata Endang.

Menurut data WHO, lebih dari 700 ribu orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahun. Di Indonesia, data dari POLRI menunjukkan bahwa angka kematian akibat bunuh diri pada 2023 meningkat menjadi 1.350 kasus, dari 826 kasus pada tahun sebelumnya.

“Jika tidak ada upaya pencegahan bunuh diri, angka tersebut dapat terus meningkat setiap tahunnya,”  kata Endang.

Ia menjelaskan, alasan seseorang melakukan bunuh diri sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor biologis, genetik, psikologis, budaya, dan lingkungan. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa upaya terkait kesehatan mental, khususnya untuk mencegah kejadian bunuh diri, harus menjadi perhatian semua pihak.

“Melalui tindakan kecil seperti kebaikan sederhana, mengajak percakapan terbuka dan mendengarkan keluh kesah orang lain tanpa menghakimi. Kebaikan kecil ini bisa memberikan pengaruh secara signifikan,” ujar Endang dikutip dari Antara.

Direktur Kesehatan Jiwa Imran Pambudi menjelaskan, untuk mencegah bunuh diri, penting untuk menerima diri sendiri. Selain itu juga fokus pada kemampuan diri. "Tidak usah membandingkan hidup kita dengan orang lain."

“It’s okay not to be okay. Jadi, kita harus memiliki kesadaran bahwa kita tidak apa-apa enggak oke, supaya kita enggak stres. Manusia ada kelebihan dan kekurangannya, kita harus bisa menerima hal ini dengan lapang dada,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya menjadi penerang atau sumber cahaya bagi orang lain, terutama bagi mereka yang sedang mengalami masa sulit. 

Seperti pada lagu “Flashlight” yang dinyanyikan oleh Jessie J, Imran berharap setiap orang bisa menjadi cahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Membantu orang lain yang sedang terpuruk.

“Kita harus bisa bersama-sama membuka diri dan bisa membantu kalau temannya ada yang lagi down, menjadi flashlight bagi dirinya sendiri, bagi teman maupun keluarga,” katanya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: