Pasca Gempa 4,9, Kepala BNPB Minta Data Akurat dan Tervalidasi untuk Bantu Percepat Proses Pemulihan

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 20 September 2024 | 07:37 WIB
Rumah warga mengalami kerusakan imbas gempa Bandung Raya. (Foto/BNPB)
Rumah warga mengalami kerusakan imbas gempa Bandung Raya. (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Dampak bencana gempa bumi magnitudo (M) 4,9 di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024), tidak sebesar di wilayah Kabupaten Bandung. Langkah pemulihan dapat berlangsung cepat dengan ketersediaan data yang akurat dan tervalidasi. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat mulai dilakukan meskipun masih di masa tanggap darurat.

“Segera didata rumah dan infrastruktur yang rusak,” ujar Suharyanto dalam keterangannya, Jumat (20/9/2024).

BNPB pun melakukan rapat koordinasi (rakor) yang juga dihadiri Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Pada kesempatan itu, Suharyanto mengatakan dapat diutamakan kepada warga yang rumahnya rusak berat. 

“Prioritaskan pada rumah warga  rusak berat yang masih di pengungsian,” ujarnya.

Dikatakannya, BNPB juga menyiapkan skema bantuan dana tunggu hunian (DTH) kepada keluarga sehingga mereka tidak terlalu lama di pengungsian atau pun menumpang di kerabatnya. DTH yang akan diberikan sebesar Rp500 ribu per keluarga selama 6 bulan. Ini dapat dimanfaatkan para keluarga terdampak untuk menyewa rumah atau meringankan beban kerabat yang rumahnya ditumpangi sementara. 

Suharyanto menggarisbawahi data rumah rusak harus tervalidasi by name, by address atau teridentifikasi nama dan alamatnya. Ini menjadi dasar kepada pemerintah daerah untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi.  

“Pendataan segera by name by address,” pesan Kepala BNPB.

Selain itu, Kepala BNPB akan membentuk satuan tugas beranggotakan TNI dan Polri untuk melakukan pembersihan puing-puing bangunan rumah maupun infrastruktur umum lainnya. Langkah ini nantinya membantu percepatan proses pemulihan. Suharyanto mengatakan, hal tersebut juga pernah dilakukan pascagempa Cianjur beberapa waktu lalu.   sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: