Usai Nama Soeharto Dihapus dari TAP MPR, Titiek: Terima Kasih

Oleh: Panji Septo R
Sabtu, 28 September 2024 | 14:56 WIB
Dua putri Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto menghadiri silaturahmi kebangsaan bersama pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. (BeritaNasional/Elvis)
Dua putri Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto menghadiri silaturahmi kebangsaan bersama pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com -  Siti Hediati Hariyadi (Titiek) mengucapkan terima kasih atas upaya MPR yang menghapus nama Presiden ke-2 Soeharto dalam Ketetapan (TAP) MPR Nomor 11 Tahun 1998.

Ketetapan itu berkaitan dengan perintah atau amanat untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih tanpa Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

“Kami mewakili keluarga besar Pak Harto menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan MPR,” ujar Titiek di kompleks parlemen, Senayan, Sabtu (28/9/2024).

“Yang telah secara bulat berkeputusan untuk mencabut nama Pak Harto, mantan Presiden RI kedua, dari Ketetapan MPR,” imbuhnya.

Dirinya juga meminta maaf atas kekurangan yang ada dalam diri Soeharto. Ia mengakui ada hal-hal yang tidak berkenan tersisa di hati masyarakat.

“Pasti yang sempurna hanya Allah semata, jadi pasti dalam perjalanan beliau memimpin bangsa ini ada hal-hal yang tidak berkenan di hati masyarakat,” tuturnya.

Meski demikian, ia meminta semua pihak tidak melupakan apa yang sudah dikerjakan Soeharto selama 32 tahun memimpin Indonesia.

Ia mengingatkan soal keberhasilan Soeharto mengendalikan inflasi, swasembada pangan, GBHN, Repelita, posyandu, pos daya, SD Inpres, dan lain-lain.

“Mohon itu juga tidak dilupakan oleh para pimpinan pendiri bangsa dan juga masyarakat Indonesia. Jika hal-hal itu terbukti bermanfaat, mohon diteruskan,” kata dia.

Titiek menegaskan apa yang sudah dicapai pada era kepemimpinan Soeharto bukan semata-mata kerja keras ayahnya sendiri.

“Semua itu adalah produk dari kerja sama semua pejabat di bawah pimpinan beliau. Jadi bukan produk beliau sendiri,” pungkasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: