Profil Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua DPD RI Periode 2024-2029

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 02 Oktober 2024 | 13:17 WIB
Sultan Bachtiar Najamudin resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. (BeritaNasional/Elvis)
Sultan Bachtiar Najamudin resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Sultan Bachtiar Najamudin resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024-2029. Ia adalah anggota DPD berasal dari Provinsi Bengkulu.

Proses pemilihan dimulai pada Selasa (1/10/2024) malam dan berlanjut hingga Rabu dini hari (2/10/2024).  Ada dua paket pimpinan yang memperebutkan posisi pimpinan DPD..

Pertama kubu calon Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti berhadapan dengan kubu calon Ketua DPD RI Sultan B Najamudin.

Paket pimpinan La Nyalla sebagai calon ketua bersama Nono Sampono, Elviana, dan Andi Muhammad Ihsan sebagai calon wakil ketua. 

Sementara paket pimpinan Sultan Najamudin sebagai calon ketua bersama GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung sebagai calon wakil ketua.

Dalam rapat penetapan pimpinan DPD RI yang dipimpin Ketua DPD dan Wakil Ketua DPD sementara, Ismeth Abdullah dan Larasati Moriska sempat memanas. Permasalahannya adalah mengenai syarat dukungan 25 persen dari 4 subwilayah.

Namun, rapat akhirnya berjalan sampai dilakukan pemungutan suara untuk menetapkan paket pimpinan DPD. Hasil pemungutan suara, Sultan unggul dengan mengantongi 95 suara dari La Nyalla dengan memperoleh 56 suara.

Berdasarkan hasil voting tersebut, Sultan ditetapkan sebagai ketua DPD RI, bersama tiga wakil ketua yaitu, GKR Hemas, Yorrys Raweyai, dan Tamsil Linrung.

Berikut Profil Singkat Sultan Bachtiar Najamudin

Sultan Bachtiar Najamudin, S.Sos., M.Si. lahir di Anggut, Pino, Bengkulu Selatan, Bengkulu, 11 Mei 1979. Ia adalah Wakil Ketua III DPD RI Periode 2019-2024 yang berasal dari daerah pemilihan Bengkulu dengan perolehan suara 191.499. 

Ia sebelumnya adalah wakil Gubernur Bengkulu yang menggantikan Junaidi Hamsyah.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sultan memulai kerja profesional sebagai seorang pengusaha yang memulai usaha dari nol. Ia memulai usaha dari service AC keliling lalu berkembang membentuk perusahaan sendiri. Ia juga tercatat sebagai pengusaha di bidang penjualan senjata, bahan peledak dan tabung gas skala nasional di bawah bendera ASA karya Group.

Di usia tiga puluhan tahun ia memutuskan untuk pulang ke Bengkulu untuk mengabdikan diri untuk membangun daerah kelahirannya. Ia memulai dengan menjadi aktivis pemuda dan berhasil menjadi ketua KNPI provinsi Bengkulu dan sempat bertarung menjadi kandidat untuk memperebutkan ketua umum KNPI nasional.

Pada tahun 2009 Sultan memutuskan maju sebagai calon DPD RI dapil Bengkulu dan berhasil mewakili Bengkulu bersama Ahmad kanedi, Riri damayanti dan Eni khairani. Ia pun di daulat menjadi ketua hubungan antar lembaga di DPD RI. Berjalan tiga tahun Sultan terpaksa mengundurkan diri dari DPD karena terpilh menjadi Wakil Gubernur Bengkulu sisa masa bakti 2010-2015.

Karier politiknya maju selangkah dengan menjadi kandidat Calon Gubernur Bengkulu tahun 2015-2020. Berpasangan dengan Mujiono, seorang Kader PDIP mereka berhadapan Head to Head dengan pasangan Ridwan-Mukti- Rohidin Mersyah. Meski belum berhasil memenangkan kontestasi demokrasi saat itu, Sultan tetap komitmen mengabdikan diri untuk provinsi Bengkulu dengan memberikan masukan kontruktif  kepada pemerintah daerah.

Tahun 2019 Sultan maju kembali menjadi kandidat calon DPD RI mewakili Provinsi Bengkulu. Dan Ia terpilih dengan suara terbanyak dengan meraih 191.499 suara jauh meninggalkan calon terpilih lainya. Melalui mekanisme internal pemilihan pimpinan DPD RI Sultan akhirnya terpilih menjadi wakil ketua DPD RI  setelah sebelumnya terpilih secara aklamasi mewakili anggota DPD RI wilayah barat yang meliputi wilayah sumatera dan sebagian Jawa.

(Helvi Handayani/Magang)sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: