Anggota Dewan Akui Biaya Pemeliharaan Rumah Dinas Lebih Mahal

Oleh: Ahda Bayhaqi
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:30 WIB
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron saat diwawancarai. (BeritaNasional/ahda)
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron saat diwawancarai. (BeritaNasional/ahda)

BeritaNasional.com - Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron memahami alasan DPR tidak lagi memberikan rumah dinas kepada anggota dewan periode 2024-2029. Herman mengakui kondisi pemeliharaan rumah dinas yang tidak ekonomis.

"Jadi, saya sudah sangat paham dengan situasi itu," katanya kepada beritanasional.com pada Sabtu (5/10/2024).

Contohnya adalah masalah rayap di rumah dinas anggota dewan sehingga perlu selalu mengeluarkan uang untuk memperbaiki rumah dinasnya. Menurut Herman, biaya pemeliharaan itu bisa dikonversi menjadi tunjangan.

"Apakah layak atau tidak? Kalau misalnya layak, perlu biaya perbaikan berapa? Tapi, kalau kemudian biaya perbaikan itu lebih mahal dari biaya konversi terhadap biaya sewa yang dikonversi dalam nilai tertentu, ya menurut saya itu adalah pilihan," katanya.

Sementara itu, Herman mengusulkan ada hunian khusus berbentuk apartemen kepada anggota dewan yang tidak jauh dengan Kompleks Parlemen supaya memudahkan mobilitas para anggota dewan.

"Sebagai hunian para anggota DPR ada rumah apartemen. Sehingga dari jarak jangkau terhadap kantor DPR itu tidak terlalu jauh. Dulu direncanakan ada kantor yang terintegrasi dengan hunian dan lain sebagainya. Saya kira ini bagus. Daripada pagi-pagi harus macet-macetan. Kemudian, pas pulang juga harus macet-macetan," katanya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: