Begini Strategi Ridwan Kamil-Suswono Wujudkan Transportasi Air di Jakarta

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 09 Oktober 2024 | 16:30 WIB
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil melakukan ziarah ke makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus dan sekaligus menyapa warga. (BeritaNasional/HO Tim Rido/Elvis Sendouw)
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil melakukan ziarah ke makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus dan sekaligus menyapa warga. (BeritaNasional/HO Tim Rido/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil memastikan transportasi air alias waterway akan kembali dihidupkan di Jakarta. Juru Bicara Ridwan Kamil-Suswono (Rido) Bernardus Djonoputro mengungkapkan beberapa sungai di Jakarta sangat mungkin untuk dijadikan waterway. Salah satunya adalah Banjir Kanal Timur (BKT).

"(Dapat dibuat) saluran buatan dengan lebar antara 100-300 meter, tergantung lokasinya. Sedangkan bantaran kalinya masing-masing 18 meter di sisi kiri dan kanan. Karakteristiknya juga lurus, panjang dan dalam. Ini potensial dibuat transportasi dan wisata air," kata Bernie dalam keterangan resminya, Rabu (9/10/2024).

Selain BKT Banjir Kanal Barat (BKB) juga sangat dimungkinkan dibangun riverway dengan rute Tanah Abang, Halimun, hingga Manggarai. 

Sungai lain yang berpotensi dibuatkan moda transportasi air adalah Ciliwung tengah, dimulai dari selatan sampai Cijantung dan Condet. 

"Kehadiran transportasi air ini akan membuat sungai menjadi lebih terpelihara dan lebih bagus. Saat ini, sebenarnya sungai juga sudah dimanfaatkan warga, hanya saja saat ini tidak termanajemen dengan baik," ujarnya.

Transportasi air bisa menjadi salah satu jenis moda angkutan umum massal yang akan dikembangkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Terlebih, moda transportasi air pernah ditetapkan dalam program Pola Transportasi Makro (PTM) Pemprov DKI Jakarta pada 2003.

Dimulai pada 2007, Sutiyoso yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sempat mencanangkan integrasi Bus Rapid Transit (BRT), Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan Angkutan Sungai (Waterways).

"Tim teknis RIDO mengenali beberapa kendala dalam mewujudkan transportasi air, seperti sampah dan debit air yang tidak pasti. Saat ini, kami sedang membuatkan kajian secara mendalam"

Kajian ini diperlukan untuk mengantisipasi risiko hujan karena debit air bisa melewati batas atas ketinggian dalam pengoperasian kapal. 

"Untuk menghidupkan sungai, RIDO akan menyiapkan Ruang Sungai atau Room For River, di mana sungai akan dinormalkan sesuai dengan kodrat alaminya alias natural, agar bisa ditanami dengan rapi juga bisa dilengkapi dengan pedestrian. Dengan begitu, sangat dimungkinkan bagi warga sekitar bisa healing di tepian sungai karena memiliki ruang sungai yang indah, dipenuhi rindangnya pepohonan, dan memiliki air yang jernih," tandasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: