Ssstt! Urutan Makan Ternyata Pengaruhi Kesehatan Kamu

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:30 WIB
(Ilustrasi Makanan Sehat/Pinterest)
(Ilustrasi Makanan Sehat/Pinterest)

BeritaNasional.com -  Makan makanan bergizi sangat baik dan dibutuhkan oleh setiap tubuh manusia. Namun makan bukan hanya tentang apa yang dikonsumsi, tetapi juga tentang bagaimana mengatur urutan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Urutan ini penting sebab dapat memengaruhi penyerapan zat gizi, kontrol gula darah, dan bahkan kenyamanan pencernaan.

Jadi masih menilai table manner itu hanya untuk orang kaya atau kaum bangsawan saja? Ternyata urutan makan atau table manner penting untuk menjaga kesehatan kamu. 

Urutan makan yang benar

Banyak orang yang mengonsumsi nasi, lauk, dan sayur dalam satu sendok berbarengan. Namun, ternyata cara ini kurang tepat.

Dikutip dari UCLA Health, urutan makan yang benar yaitu mengonsumsi sumber serat, protein, lemak, dan terakhir karbohidrat.

Itu artinya, kamu harus memulai makanan dengan asupan serat lebih dulu seperti sayuran. Protein dan lemak, seperti daging sapi, ayam, atau ikan, baru dimakan setelah makan sayur.

Nah sedangkan sumber karbohidrat seperti nasi atau mie (gandum) dikonsumsi terakhir. Ini bertujuan agar kamu tidak mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat sehingga mencegah terjadinya lonjakan gula darah yang tajam (glucose spike).

Glucose spike bisa membuat tubuh melepaskan insulin lebih banyak untuk menggunakan gula darah. Akibatnya, rasa kenyang tidak bertahan lama, beberapa jam setelah makan kanu sudah kembali lapar dan tubuh menjadi lemas. 

Dalam jangka panjang, glucose spike juga bisa meningkatkan mekanisme glikasi yang berkaitan dengan kerusakan sel dan peradangan tubuh.

Urutan makan seperti ini juga memberikan manfaat untuk orang dengan diabetes yang perlu mengatur asupan karbohidrat dan mencegah lonjakan gula darah yang drastis.

Daftar manfaat menerapkan urutan makan

1. Mencegah lonjakan gula darah

Salah satu penelitian dalam jurnal Nutrients melakukan penelitian tentang efek urutan makan dengan kadar gula darah pada tubuh.

Penelitian ini dilakukan pada pasien diabetes tipe 2 yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang makan sayuran sebelum karbohidrat dan kelompok terkontrol.

Setelah lima tahun penelitian, kelompok yang menerapkan urutan makan sayuran terlebih dulu menunjukkan perbaikan pada kadar gula darah dibandingkan dengan pasien yang tidak makan sayur terlebih dulu.

Hal ini diduga karena serat yang dimakan terlebih dulu membuat kenaikan gula darah terjadi secara bertahap.

2. Meningkatkan rasa kenyang

Manfaat menerapkan urutan makan sayur terlebih dulu juga dapat mempercepat rasa kenyang. Manfaat ini tertulis dalam salah satu penelitian dalam jurnal Nutrients.

Penelitian ini menunjukkan bahwa makan protein sebelum karbohidrat olahan meningkatkan produksi hormon GLP-1 (glucagon like peptide-1) atau hormon rasa kenyang.

Ketika protein dikonsumsi terlebih dahulu, tubuh merespons dengan memproduksi lebih banyak GLP-1, yang berfungsi memperlambat pengosongan lambung. 

Dengan cara ini, makanan akan tinggal lebih lama di dalam sistem pencernaan, sehingga kamu merasa kenyang lebih lama

3. Menjaga berat badan

Makan sayuran terlebih dahulu memberikan rasa kenyang lebih cepat, sehingga kamu cenderung mengonsumsi kalori dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal ini dapat membantu menurunkan total asupan kalori dan memilih makanan yang lebih sehat.

Selain itu, mengatur urutan makanan dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Tubuh merangsang produksi hormon kenyang, seperti GLP-1, yang membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Hal ini mencegah kamu dari kebiasaan ngemil atau makan berlebihan di antara waktu makan sehingga membantu menjaga berat badan.

4. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Mengonsumsi serat terlebih dahulu sebelum karbohidrat sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Serat membantu meningkatkan volume feses dan memperlancar proses pencernaan dengan membuat makanan bergerak lebih mudah melalui saluran pencernaan.

Makan sayur terlebih dahulu juga membantu memastikan bahwa usus tetap terhidrasi dan berfungsi dengan baik, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan.

Hal ini tidak hanya mengurangi risiko sembelit, tetapi juga meningkatkan pergerakan usus yang lebih teratur.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: