Deretan Calon Menteri Perempuan di Kabinet Prabowo, Ada Sri Mulyani hingga Meutya Hafid

BeritaNasional.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah nama yang bakal menjadi calon menteri kabinetnya di rumah pribadinya Jalan Kertanefaram Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Dari 49 nama yang sudah dipanggil, ada sejumlah perempuan turut mewarnai kabinet Prabowo. 

Mereka adalah pengusaha Veronica Tan, Muslimat NU Arifatul Choiri Fauzi, Pj Gubernur Papua Ribka Haluk, Politisi Partai Golkar Meutya Hafid, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengaku dirinya banyak berdiskusi dengan Prabowo saat bertemu di Kertanegara. Bahkan, ia pun diminta kembali menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kita diskusi cukup lama dan panjang selama ini dengan beliau. Oleh karena itu, saat pembentukan kabinet beliau meminta saya untuk menjadi menteri keuangan kembali," ujar Sri Mulyani. 

Sri Mulyani berkata setelah mendapatkan amanah tersebut akan selalu berkomunikasi dengan Prabowo guna mensukseskan program prioritas mendatang

"Karena selama beliau transisi dan pada saat kita menyiapkan APBN 2025 kan perlu mendengar apa saja yang menjadi prioritas dan arahan dari presiden terpilih, wapres terpilih," tuturnya.  

Sementara, Politisi Partai Golkar Meutya Hafid menyatakan bahwa dirinya diundang ke Kertanegara dikarenakan mendapat tugas dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Diketahui, Meutya merupakan mantan Ketua Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika dan intelijen.

“Diundang terkait tugas-tugas yang memang menjadi bidang saya. Mungkin beliau mengajak kemudian memperkuat tim beliau,” ujar Meutya usai bertemu Prabowo di Kertanegara, Senin (14/10/2024) malam.

Meutya mengakui banyak diskusi dengan Prabowo terkait tugas yang akan diembannya di pemerintahan mendatang. Namun dia tidak merincikan tugas seperti apa yang akan diberikan Prabowo kepada dirinya.

Meutya yang merupakan  mantan jurnalis ini belakangan juga dikabarkan belakangan masuk bursa Menkominfo.

“Masih terkait komisi I, saya mohon doa dukungannya karena tugasnya cukup berat saya mohon dukungan  semua,“ ucap Meutya.