Lirik & Makna Lagu Manusia Setengah Dewa oleh Iwan Fals: Harapan untuk Presiden Baru

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 20 Oktober 2024 | 21:00 WIB
Musisi Iwan Fals. (Foto/Instagram @iwanfals)
Musisi Iwan Fals. (Foto/Instagram @iwanfals)

BeritaNasional.com - Lagu Iwan Fals berjudul Manusia Setengah Dewa dirilis pada 2004. Lirik dari lagu ini menggambarkan banyak suasana politik masa lalu.

Iwan Fals menegaskan bahwa rakyat tidak mau dipermainkan dan bahwa rakyat bukanlah objek hiburan. 

Makna Lagu Manusia Setengah Dewa oleh Iwan Fals

Lagu Manusia Setengah Dewa oleh Iwan Fals menggambarkan perasaan kerinduan dan harapan. 

Dalam liriknya, Iwan Fals menyoroti dilema manusia yang terjebak antara keinginan dan kenyataan, mencerminkan kondisi sosial dan spiritual. 

Lagu ini juga menyiratkan kritik terhadap kepentingan pribadi yang mengenyampingkan nilai-nilai kemanusiaan. 

Secara keseluruhan, lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan eksistensi dan makna kehidupan. 

Lirik Lagu Manusia Setengah Dewa

Wahai presiden kami yang baru,
kamu harus dengar suara ini

Suara yang keluar dari dalam goa

Goa yang penuh lumut kebosanan

 

Walau hidup adalah permainan


Walau hidup adalah hiburan


Tetapi kami tak mau dipermainkan


Dan kami juga bukan hiburan

 

Turunkan harga secepatnya


Berikan kami pekerjaan


Pasti kuangkat engkau


Menjadi manusia setengah dewa

Masalah moral, masalah akhlak


Biar kami cari sendiri


Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu


Peraturan yang sehat yang kami mau

 

Tegakkan hukum setegak-tegaknya


Adil dan tegas tak pandang bulu


Pasti kuangkat engkau


Menjadi manusia setengah dewa

 

Masalah moral, masalah akhlak


Biar kami cari sendiri


Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu


Peraturan yang sehat yang kami mau

 

Turunkan harga secepatnya


Berikan kami pekerjaan


Tegakkan hukum setegak-tegaknya


Adil dan tegas tak pandang bulu

 

Pasti kuangkat engkau


Menjadi manusia setengah dewa


Wahai presiden kami yang baru


Kamu harus dengar suara ini

(Novita Dwiyanti/Magang)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: