Soal Pelantikan Presiden Prabowo, Pengamat: Kehadiran Pimpinan Dunia Tanda Diplomasi Indonesia

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 21 Oktober 2024 | 09:57 WIB
Presiden Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto. (BeritaNasional/Tim media Prabowo)
Presiden Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto. (BeritaNasional/Tim media Prabowo)

BeritaNasional.com -  Dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sejumlah tamu VIP, termasuk kepala negara, perdana menteri, dan wakil presiden, datang untuk menghadiri acara tersebut.

Sebanyak 19 pemimpin negara dan 15 utusan khusus hadir di Indonesia, termasuk PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Singapura Lawrence Wong, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, dan Wakil Presiden China Han Zheng.

Khairul Fahmi, pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), menyatakan bahwa pelantikan Prabowo sebagai presiden ke-8 menandakan babak baru dalam diplomasi Indonesia di kancah internasional.

"Kehadiran para pemimpin kawasan dan dunia di Jakarta menjelang pelantikan ini mencerminkan pengakuan dan harapan besar terhadap kepemimpinan Prabowo," ungkap Fahmi di Jakarta, Senin (21/10/2024).

Ia menambahkan bahwa kedatangan perwakilan dari negara-negara besar seperti China dan AS bukan hanya sekadar pengakuan simbolis terhadap kemenangan Prabowo dalam pilpres 2024, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka melihat Indonesia sebagai mitra strategis yang berpotensi dalam menghadapi tantangan global.

"Ini adalah manifestasi dari diplomasi yang telah dijalin Prabowo selama bertahun-tahun, yang telah menciptakan jaringan hubungan baik dengan para pemimpin dari berbagai negara," kata Fahmi.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kehadiran para pemimpin negara pada pelantikan Prabowo mencerminkan harapan untuk terjalinnya hubungan yang lebih erat dalam aspek politik, ekonomi, dan keamanan.

"Saya meyakini, hal ini mencerminkan kepercayaan mereka bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia akan mengambil peran lebih aktif dalam membentuk arsitektur keamanan regional dan global," lanjut Fahmi.

Fahmi juga menyoroti pendekatan "personal" Prabowo dalam diplomasi, yang telah menghasilkan hasil konkret. Kunjungan Prabowo ke negara-negara seperti China, Jepang, dan Turki menunjukkan komitmennya untuk memperkuat komunikasi.

"Kehadiran pemimpin dunia di Jakarta adalah pengakuan bahwa Indonesia di bawah Prabowo bukan sekadar pemain kecil, melainkan kekuatan yang layak diperhitungkan," tambahnya.

Ia juga berpendapat bahwa kedatangan para pemimpin negara sahabat untuk menghadiri pelantikan Prabowo mencerminkan keyakinan mereka akan potensi Indonesia sebagai pemimpin kawasan, terutama dalam menghadapi isu-isu strategis seperti keamanan maritim, perubahan iklim, dan penguatan kerja sama ASEAN.

"Pelantikan Prabowo adalah titik awal yang signifikan untuk menggalang dukungan dan kerja sama internasional," tuturnya.

"Dalam perjalanan lima tahun ke depan, saya optimis Prabowo akan terus memperkuat diplomasi Indonesia, menjadikan negara kita sebagai mitra strategis. Pelantikan ini adalah awal dari perjalanan panjang, dan dunia bersiap melihat bagaimana Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo akan mengukir nama di kancah internasional," pungkasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: