Pengembangan Food Estate Perlu Libatkan Aspek Sosial Budaya

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 29 Oktober 2024 | 08:36 WIB
Pengembangan food estate perlu libatkan aspek sosial budaya(Foto/Pixabay)
Pengembangan food estate perlu libatkan aspek sosial budaya(Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan, pengembangan food estate perlu melibatkan aspek sosial budaya yang dinilai menjadi salah satu kunci dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.

Peneliti Senior Pusat Riset Kependudukan BRIN Subarudi mengatakan, pengembangan food estate yang tidak memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat berisiko mengalami kegagalan serta menimbulkan efek buruk bagi ekosistem.

"Tantangan dalam implementasi program food estate salah satunya adalah kesesuaian lahan dan dampak lingkungan. Jika tidak dikelola dengan benar, pengembangan lahan besar-besaran berisiko terhadap kerusakan ekosistem," kata Subarudi.

Menurut dia, keterlibatan aktif petani lokal juga menjadi kunci keberhasilan. "Tanpa pemberdayaan dan dukungan yang memadai, petani bisa terpinggirkan dalam proyek," ujarnya.

Dengan program tersebut, Subarudi mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam pemilihan tanaman. Dengan demikian, tanaman tumbuh sesuai lingkungan di mana mereka hidup dari alam serta tidak dibatasi.

Subarudi menuturkan pengembangan food estate perlu menerapkan pendekatan multidisiplin dan harus ada kesadaran ekologi serta solusi perlindungan lahan produktif pangan.

“Untuk pelaksanaan program itu harus ada pendekatan antropologi. Jangan sampai implementasi program ini mengorbankan hal yang lebih besar. Dalam hal ini dampak ekologi, kemudian sistem sosial, budaya, sosial ekonomi, serta sosial budaya masyarakat,” katanya dikutip dari Antara.

Sementara itu, peneliti PRK BRIN lainnya Ary Widiyanto mendorong peninjauan kembali kebijakan pangan nasional melalui food estate, termasuk mengkaji faktor sosial, budaya, dan ekonomi yang dinilai sebagai faktor kunci kesuksesan program tersebut.

Peninjauan itu juga termasuk untuk mencegah potensi konflik antara pengelolaan dengan masyarakat atau antarmasyarakat apabila tidak melibatkan aspek sosial dan budaya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: