Menteri Budaya: Film Efektif untuk Melestarikan dan Mempromosikan Budaya Indonesia
BeritaNasional.com - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dengan antusias menyambut pelaksanaan Festival Film Indonesia (FFI) 2024 sebagai ajang penghargaan tertinggi bagi insan perfilman di Tanah Air.
FFI, yang pertama kali diadakan pada tahun 1955, kini untuk pertama kalinya dilaksanakan di bawah naungan Kementerian Kebudayaan. Festival ini telah berkembang menjadi platform strategis untuk mendukung kemajuan industri kreatif Indonesia dan memperkuat identitas budaya bangsa.
Sebagai ajang penghargaan tertua dan paling bergengsi dalam industri film nasional, FFI memberikan apresiasi melalui berbagai kategori seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, hingga Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik. Penghargaan ini bertujuan untuk mendorong standar kualitas perfilman Indonesia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, kementeriannya berkomitmen penuh dalam mendukung ekosistem perfilman nasional. “Festival Film Indonesia bukan hanya ajang perayaan karya, tetapi juga kesempatan untuk menggali potensi terbaik anak bangsa. Kami berharap film dapat menjadi cerminan budaya dan identitas bangsa serta berfungsi sebagai alat diplomasi budaya di kancah global. Pemerintah akan terus mendorong kemajuan perfilman Indonesia agar semakin diterima dan diapresiasi, baik di dalam negeri maupun internasional,” jelas Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, film adalah medium yang sangat efektif untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. FFI menjadi wadah bagi sineas yang mengangkat kisah-kisah lokal, bahasa daerah, serta tradisi dan kearifan budaya Nusantara ke layar lebar.
Fadli Zon menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk menjadikan industri perfilman nasional sebagai pilar kemajuan budaya. “Festival Film Indonesia 2024 adalah momentum untuk merayakan keberagaman dan kreativitas anak bangsa. Kami akan terus berperan sebagai pelayan budaya, mendukung setiap karya yang memperkuat identitas nasional,” tambahnya.
FFI memegang peran penting dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif di Indonesia, yang mencakup lebih dari 17 juta pekerja di berbagai bidang. Industri perfilman, sebagai bagian dari ekonomi kreatif, memberikan kontribusi besar dalam membuka peluang bisnis baru, mulai dari distribusi film, penjualan tiket, hingga platform digital.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi kreatif sebesar 8,5% pada tahun 2023, didorong oleh meningkatnya konsumsi konten lokal, termasuk film.
Kesuksesan FFI turut berperan dalam membawa film Indonesia ke panggung internasional. Film-film yang meraih penghargaan di FFI sering kali melanjutkan kiprah mereka di festival bergengsi dunia seperti Cannes, Venice, dan Toronto, sehingga mengukuhkan Indonesia sebagai pusat kreativitas dan seni di Asia Tenggara.
Dengan mengedepankan soft power, Indonesia mampu membangun citra positif di mata dunia melalui diplomasi budaya yang kuat.
FFI juga memberikan ruang bagi sineas muda untuk mengeksplorasi berbagai genre, pendekatan visual yang segar, dan teknik sinematografi yang inovatif. Tahun ini, FFI membuka kategori baru untuk film animasi dan dokumenter, sebagai bentuk apresiasi terhadap karya-karya kreatif yang semakin diminati oleh penonton.
Fadli Zon juga mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah penonton film nasional. “Kini, film Indonesia semakin menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dengan jumlah penonton mencapai lebih dari 66 juta dan diharapkan dapat menembus angka 80 juta hingga akhir tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa film Indonesia semakin diterima oleh masyarakat, dan kami akan terus mendukung kemajuan perfilman nasional,” ujarnya.
5 bulan yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GALERI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu