Pemerintah Bakal Bangun 2.700 Rumah untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 21 November 2024 | 05:30 WIB
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Beritanasional/Lydia)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Beritanasional/Lydia)

BeritaNasional.com - Pemerintah akan menyiapkan sekitar 2.700 rumah bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Hal itu dikatakan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait setelah mengikuti rapat tingkat menteri di Kemenko PMK pada Rabu (20/11/2024) di Jakarta. 

"Kami siapkan sampai 2.700 rumah," ujarnya yang dikutip dari Antaranews pada Rabu.

Pria yang akrab disapa Ara ini menuturkan hunian tetap itu dibangun apabila sejumlah aspek seperti izin kehutanan, infrastruktur, keamanan, dan geologi tuntas dibahas dan dipetakan.

Pembangunan hunian tetap itu, kata dia, akan memerlukan waktu sekitar 5,5 bulan. 

Sekarang pemerintah memetakan wilayah yang bakal menjadi lokasi pembangunan hunian.

"Bangunan untuk rumah sudah siap kami jalankan, tinggal manajemen waktu, diorkestrasi dengan sangat baik oleh Pak Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Pratikno)," katanya.

Ara menyebut penyiapan dan pembuatan bahan baku pembangunan memaksimalkan sumber daya di sekitar masyarakat di Flores Timur. 

 

"Bahkan nanti kita juga siap untuk membuatnya (bahan baku) di situ. Sehingga nanti bisa membuat pekerjaan-pekerjaan bagi masyarakat yang ada di situ juga. Kita lagi hitung kesiapan itu," ujar dia.

Ara menjelaskan proses relokasi penyintas ke tempat hunian baru ini melalui pendekatan dialog. Masyarakat akan diajak berdiskusi apakah bersedia direlokasi ke tempat baru atau ada opsi lain yang mereka inginkan.

"Karena ini memindahkan bukan hanya rumah, tetapi kehidupan. Itu sudah ada yang puluhan tahun tinggal di situ, bahkan ratusan tahun. Kemudian dekat dengan gerejanya, dekat dengan pasar, dekat dengan sekolah. Kita tidak pakai pendekatan top-down, tapi dialog," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: