Bawaslu Ungkap 6 Indikator Kerawanan yang Berpotensi Terjadi di TPS saat Pilkada 2024

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 22 November 2024 | 15:39 WIB
Gedung Bawaslu RI. (Foto/Bawaslu).
Gedung Bawaslu RI. (Foto/Bawaslu).

BeritaNasional.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengungkapkan potensi tempat pemungutan suara (TPS) rawan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. 

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan, pemetaan dilakukan untuk mengantisipasi gangguan atau hambatan yang mungkin terjadi di TPS saat hari pemungutan suara. 

Berdasarkan hasil pemetaan, kata dia, ada enam indikator TPS yang rawan terjadi, yang perlu diperhatikan oleh seluruh pihak terkait.

“Dari hasil pemetaan itu, terdapat 6 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, 16 indikator yang banyak terjadi, dan 3 indikator yang tidak banyak terjadi tetapi tetap perlu diantisipasi," kata Bagja dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/11/2024).

Dia menuturkan, enam indikator rawan yang paling sering terjadi, diantaranya adanya pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah tidak memenuhi syarat (TMS), pemilih pindahan, penyelenggara pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas, kendala jaringan internet di lokasi TPS, dan potensi adanya pemilih tambahan yang memenuhi syarat tetapi tidak terdaftar dalam DPT.

"Bawaslu melakukan pemetaan dengan memperhatikan delapan variabel dan 25 indikator yang dapat memengaruhi kelancaran Pilkada 2024," ungkap dia. 

"Data pemetaan ini diperoleh dari laporan kerawanan TPS di 73.256 kelurahan/desa di 36 provinsi, dengan pengecualian Papua Tengah dan Papua Pegunungan," sambungnya. 

Sementara itu, Anggota Bawaslu RI , Puadi menambahkan bahwa hasil pemetaan menunjukkan sejumlah angka yang cukup signifikan terkait potensi kerawanan.

 “116.211 TPS terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT, 95.171 TPS terdapat pemilih DPT TMS, 58.443 TPS terdapat pemilih pindahan, 40.635 TPS terdapat penyelenggara pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas, 22.738 TPS terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS, dan 16.120 TPS terdapat potensi pemilih tambahan,” ujar Puadi.

Menurut dia, angka-angka tersebut menunjukkan perlunya kewaspadaan yang lebih terhadap potensi gangguan pada hari pemungutan suara. 

Puadi pun menekankan pentingnya persiapan matang untuk memastikan kelancaran Pilkada 2024 dan meminimalkan kerawanan yang dapat mengganggu proses demokrasi.

“Hal ini cukup tinggi angkanya, maka enam hal ini perlu diwaspadai Pilkada mendatang,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: