Menkeu Sri Mulyani Sebut Anggaran Infrastruktur Terealisasi Rp 282,9 Triliun

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 23 November 2024 | 22:00 WIB
Menkeu Sri Mulyani dalam sebuah acara (Beritanasional/Elvis)
Menkeu Sri Mulyani dalam sebuah acara (Beritanasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan anggaran infrastruktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terealisasi sebesar Rp 282,9 triliun hingga 31 Oktober 2024.

“Daya saing tinggi merupakan salah satu kunci dalam menempatkan Indonesia sebagai negara maju. Untuk itu, APBN #UangKita mendukung penuh peningkatan daya saing melalui anggaran infrastruktur yang telah direalisasikan sebesar Rp 282,9 triliun hingga akhir Oktober 2024,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati.

Realisasi itu setara dengan 66,8 persen dari pagu anggaran senilai Rp422,7 triliun. Ditinjau dari pertumbuhan, realisasi anggaran infrastruktur per Oktober tumbuh 17,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Anggaran sebesar Rp 160,6 triliun disalurkan melalui belanja kementerian/lembaga (K/L). Contoh hasil anggaran infrastruktur di antaranya pembangunan dan preservasi jalan senilai Rp 37,1 triliun, untuk jembatan Rp 5,4 triliun, sistem penyediaan air minum (SPAM) Rp 3,7 triliun, dan rumah susun Rp 5,2 triliun.

Dana untuk pembangunan rel kereta api Rp 1,4 triliun, bandara Rp 2,3 triliun, pelabuhan laut Rp 3,9 triliun, konstruksi Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang Rp 1,8 triliun, operasional dan pemeliharaan BTS 4G di 2.806 lokasi Rp 1,7 triliun, akses internet di 11.604 lokasi Rp 500 miliar, kapasitas satelit 22 Gbps Rp 1,2 triliun, dan 43 unit Palapa Ring Rp 2 triliun.

Anggaran juga disalurkan melalui transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 72,8 triliun, di antaranya digunakan untuk rekonstruksi, pembangunan, dan rehabilitasi jalan sebesar Rp 5,16 triliun serta pembangunan SPAM senilai Rp 17,5 triliun.

Dikutip dari Antara, anggaran juga digunakan untuk sejumlah pembiayaan, seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 165.880 unit rumah senilai Rp 13,7 triliun.

Juga ada penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Hutama Karya senilai Rp18,6 triliun serta pendanaan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) senilai Rp 7,5 triliun untuk 126 Proyek Strategis Nasional (PSN).sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: