Angka Golput Tinggi, Tim RK-Suswono Sebut Gubernur Jakarta Terpilih Tak Miliki Legitimasi Kuat
BeritaNasional.com - Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 pekan lalu.
Sekretaris Tim Pemenangan Rido, Basri Baco, mengatakan bahwa partisipasi masyarakat di pilgub kali ini menorehkan sejarah bahwa pemilihan umum merupakan pesta demokrasi dengan angka golongan putih (golput) paling tinggi.
"Kita ketahui bersama partisipasinya begitu rendah, bahkan hanya sekitar 50 persen lebih sedikit. Ini tercatat sebagai partisipasi terendah sepanjang sejarah Pilkada di DKI Jakarta. Kita merasa sedih karena hasil pilkada tidak memiliki legitimasi yang kuat," kata Baco kepada wartawan di DPD Golkar DKI, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
Baco mengatakan gubernur dan wakil gubernur yang terpilih dari Pilgub Jakarta 2024 merupakan pemimpin yang dipilih oleh seperempat warga Jakarta saja. Karena itu, Baco menilai legitimasi pemimpin yang baru kurang kuat.
"Jika partisipasi masyarakat sangat rendah, ditambah lagi surat suara sah yang begitu tinggi sehingga bisa dikatakan siapapun pemenang Pilkada ini legitimasinya kurang atau tidak kuat legitimasinya karena hanya mungkin dipilih oleh seperempat warga Jakarta," ujar Baco.
"Berdasarkan data sementara, dari 7 juta atau 8 juta atau mungkin 9 juta jiwa DPT dari Jakarta, itu kurang lebih yang milih hanya setengahnya dan pemenangnya kalau harus 50 persen plus 1 berarti seperempatnya," sambungnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengakui bahwa partisipasi masyarakat dalam mengikuti Pilgub Jakarta 2024 lebih rendah dibandingkan Pilpres 2024 kemarin.
Meski demikian, Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata mengaku belum mengetahui pasti angka partisipasi pemilih dan golput pada Pilgub Jakarta 2024 kali ini.
"Kami belum tahu angka pastinya, berapa tingkat partisipasi, tapi untuk pilkada memang cenderung biasanya lebih rendah dari pilpres," kata Wahyu kepada wartawan, dikutip Jumat (29/11/2024).
Wahyu mencontohkan, tingkat partisipasi pemilih pada Pilgub Jakarta 2007 berada di angka 65 persen.
Lima tahun kemudian di Pilgub Jakarta 2012 angka partisipasi pemilih juga masih sekitar 65 persen.
Namun, terjadi peningkatan partisipasi pemilih pada Pilgub Jakarta 2017 di angka 78 persen.
Karena itu, Wahyu memprediksi angka partisipasi pemilih pada Pilgub Jakarta 2024 tak akan berbeda jauh dibandingkan Pilgub sebelumnya.
"Tentu, kami akan melakukan evaluasi kalau memang ada penurunan tingkat partisipasi, apakah memang disebabkan karena program-program kami yang kurang baik di masyarakat, atau memang ada kondisi tertentu ya," ujar Wahyu.
5 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 17 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 14 jam yang lalu