Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Penghargaan Tahunan bagi Penulis

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 08 Desember 2024 | 19:04 WIB
Penulis Denny JA. (Foto/istimewa).
Penulis Denny JA. (Foto/istimewa).

BeritaNasional.com - Mulai tahun 2024, penulis Denny JA menghibahkan dana abadi Penghargaan Bagi Penulis untuk empat kategori. Diharapkan mulai tahun 2024, hingga 50 tahun kemudian dan lebih lama lagi, penghargaan kepada penulis ini akan tetap hadir.

Denny JA meyakini kata-kata yang dirangkai penulis besar dapat mengubah nasib individu dan bangsa.

“Kata-kata adalah benih yang ditanam di ladang keabadian. Ia bertumbuh melintasi musim, menjangkau langit, dan mengakar dalam jiwa manusia,” ujar Denny JA dalam keterangannya, Minggu (8/12/2024).

Denny JA membagi penghargaan ini ke dalam empat kategori yang merepresentasikan perjalanan dan kontribusi para penulis.

Pertama, Lifetime Achievement Award, adalah penghargaan tertinggi untuk penulis yang telah mengabdikan lebih dari 40 tahun hidupnya untuk menghasilkan karya-karya unggul. Mereka tidak hanya menulis, tetapi membentuk tradisi literasi yang menjadi pijakan generasi selanjutnya.

Kedua, Dermakata Award, Kategori Fiksi, ditujukan kepada penulis daerah yang terus produktif menerbitkan buku dalam tiga tahun terakhir. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang berhasil menciptakan karya sastra berkualitas yang berdampak langsung pada komunitasnya.

Ketiga, Dermakata Award, Kategori Non-Fiksi, menghormati penulis daerah yang berbasis pada penelitian dan dokumentasi. Buku-buku mereka bukan hanya sekadar catatan, tetapi peta pengetahuan yang mengungkap wajah-wajah lokal yang seringkali terlupakan.

Keempat, Puisi Esai Award, adalah bentuk apresiasi khusus untuk penulis yang mengembangkan genre puisi esai. Genre ini adalah perpaduan antara fakta dan fiksi, yang mengangkat isu sosial dalam bentuk puisi dengan narasi yang menggugah.

“Masing-masing kategori diberikan melalui seleksi berjenjang yang dipimpin oleh tim juri ahli. Penghargaan ini disertai dana—50 juta rupiah untuk Lifetime Achievement Award dan masing-masing 35 juta rupiah untuk tiga kategori lainnya,” jelas dia.

Menurut Denny, langkah ini realisasi dari niat yang telah Denny JA tanam lebih dari tiga dekade lalu. Ketika ia masih seorang mahasiswa dengan beasiswa di Pittsburgh University, Amerika Serikat, Denny sering menghabiskan waktunya di Carnegie Library.

Denny JA, yang saat itu berada dalam kondisi ekonomi menengah bawah, merasa terinspirasi. Dalam satu momen, Denny merenung mendalam dan berdoa jika dirinya sudah berkecukupan maka akan memberikan sesuatu kepada masyarakat luas.

“Jika suatu saat aku diberi rezeki, aku ingin melakukan sesuatu yang berharga, sesuatu yang memberi kembali rezeki itu kepada masyarakat luas.”

Adapun dana abadi untuk penghargaan ini berasal dari kepemilikan saham Denny JA Foundation di berbagai usaha yang ia kelola.

Melalui mekanisme ini, yayasan memiliki dana yang cukup untuk mendanai penghargaan tahunan bagi penulis, festival puisi esai, dan kegiatan literasi lainnya. Denny terus mengupayakan bahwa visi ini akan terus hidup selama puluhan tahun ke depan.

Denny memberi contoh tentang efek Hadiah Nobel Sastra bagi dunia penulis. Ketika seorang penulis menerima Nobel, ia menjadi simbol universal. Itu suara lokal yang diangkat ke panggung dunia.

Efeknya menjangkau jauh, membuka pintu untuk karya-karya dari budaya yang sering kali terpinggirkan. Ia juga mengilhami generasi baru untuk menulis. Ia juga mengingatkan kita akan kekuatan sastra dalam memahami kemanusiaan.

Penghargaan untuk penulis ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi sebuah pesan. Menulis adalah pekerjaan sunyi yang potensial mencerahkan lingkungan. Penghargaan ini menjadi salah satu pupuk untuk ikut menumbuhkan tradisi menulis.

“Kekayaan sejati bukanlah apa yang kita kumpulkan untuk diri sendiri, tetapi apa yang kita tinggalkan untuk lingkungan. Salah satu warisan yang berharga, itu adalah kata-kata yang mampu menggugah hati, mengubah pikiran, dan membangun dunia yang lebih baik,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: