PBB: 16 Juta Warga di Suriah Butuh Bantuan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 11 Desember 2024 | 03:00 WIB
Rezim Assad tumbang (Foto/X Irfan new boys)
Rezim Assad tumbang (Foto/X Irfan new boys)

BeritaNasional.com - Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, saat ini situasi di Suriah kacau balau dan mudah berubah-ubah. Lebih dari 16 juta orang di negara itu membutuhkan bantuan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, jumlah orang yang mengungsi dari rumah mereka di wilayah barat dan barat laut saja mencapai 1 juta orang dari 28 November hingga 8 Desember.

"Lebih banyak tempat penampungan, makanan, dan fasilitas sanitasi menjadi kebutuhan yang mendesak," kata pernyataan OCHA.

OCHA menyebutkan, warga yang mengungsi baru-baru ini sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak dari kegubernuran Aleppo, Hama, Homs, dan Idlib. Situasinya terus berubah-ubah, dengan adanya laporan bahwa makin banyak orang kembali ke rumah mereka dalam beberapa hari terakhir. Rute transportasi terganggu, sehingga membatasi pergerakan masyarakat, barang, dan bantuan kemanusiaan.

OCHA juga menyampaikan bahwa tercatat sejumlah laporan tentang penjarahan terhadap properti sipil dan pabrik, serta gudang-gudang yang menyimpan pasokan kemanusiaan.

"Meski menghadapi berbagai tantangan dan ketidakstabilan situasi, kami bersama mitra-mitra kami akan terus menyalurkan bantuan darurat," kata OCHA.

Selain itu, OCHA menyatakan, di Suriah barat laut, semua organisasi kemanusiaan di Idlib dan Aleppo utara telah melanjutkan kembali operasi rutin mereka, sementara tiga perlintasan perbatasan dari Turkiye yang digunakan untuk mengirimkan bantuan ke Suriah juga tetap dibuka.

"Di wilayah timur laut, kami menyediakan pasokan bagi mereka yang mengungsi dari Aleppo baru-baru ini," kata OCHA. "Di Aleppo, kami menyalurkan bantuan dasar, termasuk makanan, layanan kesehatan dan gizi, serta dukungan terhadap akses air bersih," ujarnya.

OCHA juga menyebutkan bahwa fasilitas-fasilitas kesehatan sudah kewalahan, dengan rumah sakit-rumah sakit besar beroperasi dalam kapasitas terbatas akibat kekurangan staf, obat-obatan, dan persediaan.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: