Netanyahu Disebut Siap Berunding Tentang Gencatan Senjata

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 13 Desember 2024 | 18:29 WIB
Warga Gaza terus digempur Israel (Foto/UNRWA)
Warga Gaza terus digempur Israel (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com -  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan siap berunding membahas gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza. Pernyataan ini disampaikan  penasihat keamanan nasional Amerika Serikat Jake Sullivan, Kamis (12/12/2024).

"Netanyahu siap berunding. Ketika saya pergi ke Doha dan Kairo, tujuan saya adalah memastikan kesepakatan tercapai bulan ini, bukan nanti," ujar Sullivan kepada wartawan.

Ia menjelaskan bahwa Amerika Serikat sedang berupaya menutup kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata, yang diharapkan dapat menghentikan perang di wilayah Palestina dan memertemukan para sandera dengan keluarga mereka.

Sullivan juga menyinggung kesepakatan lebih dari setahun lalu yang berhasil membawa 78 sandera dari Gaza kembali ke keluarga mereka.

"Sudah saatnya menyelesaikan tugas ini dan membawa semua sandera pulang," katanya.

Dilansir dari kantor berita Antara, Jumat (13/12/2024) Amerika Serikat percaya kesepakatan terkait gencatan senjata dan pembebasan sandera akan menjadi langkah awal untuk membawa mereka kembali serta memungkinkan peningkatan besar dalam bantuan kemanusiaan.

"Kami membahas situasi kemanusiaan dan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza. Hari ini, kami juga mendiskusikan aliran bantuan yang sangat dibutuhkan serta langkah-langkah yang perlu diambil dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.

Sullivan tiba di Israel pada Kamis untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Israel mengenai perkembangan terkini, terutama terkait situasi di Gaza dan Suriah.

Menurut laporan media, Netanyahu mengadakan pembicaraan dengan Sullivan tentang gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan.

Sullivan juga dijadwalkan mengunjungi Mesir dan Qatar dalam rangkaian kunjungannya ke kawasan Timur Tengah.

Lebih dari 44.800 orang dilaporkan tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah pesisir itu pada awal Oktober 2023, menurut data resmi.

PBB memperkirakan sekitar 70% korban adalah perempuan dan anak-anak. Israel memperkirakan ada 100 sandera di Gaza, tujuh di antaranya adalah warga negara Amerika.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: