Begini Jawaban Mardiono setelah Diminta Taubat Jadi Plt Ketum PPP

Oleh: Ahda Bayhaqi
Sabtu, 14 Desember 2024 | 11:49 WIB
Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono. (BeritaNasional/Panji Septo)
Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono. (BeritaNasional/Panji Septo)

BeritaNasional.com - Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menanggapi desakan untuk bertaubat sebagai pimpinan partai. Sebab, PPP di bawah pimpinan Mardiono terdepak dari DPR pada Pemilu 2024.

Menanggapi hal tersebut, Mardiono mengungkap sebagai seorang muslim setiap hari selalu melakukan taubat.

"Ya, setiap hari insyaallah. Ini saya sudah madep kiblat atau enggak ya. Saya setiap hari itu selalu salat taubat, bahkan apakah tidak kenal itu habis isya atau pas saya melakukan salat hajat misalnya, saya selalu melaksanakan salat taubat," ujar Mardiono saat Mukernas PPP di Ancol, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Mardiono mengaku sebagai muslim selalu menjalankan taubat. Taubat yang dijalankan bukan juga mengulangi kesalahannya lagi di masa mendatang.

"Kalau taubat kemudian salah lagi-salah lagi, itu namanya taubat sambel, udah kepedesan, makan lagi," ucapnya. 

Sementara itu, sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M Romahurmuziy alias Rommy meminta Mardiono dan jajaran pengurus PPP bertaubat. Sebab, PPP gagal lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.

"Karenanya, selaku ketua majelis, saya menyerukan agar Plt ketua umum dan seluruh jajaran pengurus harian DPP PPP yang merupakan eksekutif/pelaksana kebijakan partai melakukan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh, dengan secara kesatria mengakui kegagalannya serta meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader PPP atas ketidakmampuan menjaga PPP di Senayan," kata Rommy.

"Karena sejak PPP gagal ke Senayan, belum pernah ada permintaan maaf. Yang viral beberapa waktu lalu, justru pernyataan Plt Ketua Umum yang menyatakan saya tidak gagal, karena saya bukan caleg. Semoga Mukernas kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang mampu menjadi titik tolak kembalinya PPP ke Senayan pada Pemilu 2029," sambungnya.

PPP perlu melakukan transformasi jati diri karena telah kehilangan identitas sebagai partai umat. PPP periode ini malah sibuk konflik pergantian ketua umum.

"Ketiga, kepemimpinan. Alih-alih memperluas basis, PPP justru sibuk dengan pergantian senyap Suharso ke Mardiono yang berujung pada tidak lolosnya PPP," kata Rommy.

Apalagi, Mardiono menjabat ketua umum dengan jabatan tidak definitif. Bahkan, tercatat sebagai Plt terlama dalam sejarah partai. 

"Plt Ketum PPP kali ini adalah Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat," katanya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: