Cybersickness, Sensasi Mabuk "Kendaraan" di Depan Gawai

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 20 Desember 2024 | 08:00 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Pernah merasakan mual setelah lama berhadapan dengan gawai? Nah mungkin itu cybersickness atau penyakit siber. 

Ini merupakan fenomena yang mirip dengan mabuk perjalanan yang mengakibatkan perasaan mual, pusing, dan migrain yang sangat nyata.

Apa sebenarnya penyakit siber itu? Terlalu banyak waktu di depan layar tidak baik bagi siapa pun, tetapi bagi sebagian orang, berada di depan layar dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit siber, yang menurut para ahli mirip dengan mabuk perjalanan dalam beberapa hal. 

Kamu mungkin merasa mual, kepala sakit dan dalam beberapa kasus, mual mendorongmu untuk muntah. 

"Penyakit siber terjadi saat otak  menerima pesan bahwa sedang bergerak (misalnya, dengan layar yang berkedip) padahal kamu sebenarnya diam,” jelas psikoterapis Gillian Isaacs Russell. 

Demikian pula, saat layar, terutama yang memiliki gambar bergerak, juga dapat menciptakan jenis konflik vestibular visual. 

"Dalam kasus ini, mata kamu dapat mendeteksi gerakan di layar sementara tubuh kamu tetap diam, menimbulkan konflik yang dapat menyebabkan perasaan mabuk perjalanan yang serupa"

Kondisi ini mungkin terjadi setelah hanya satu atau dua jam penggunaan layar. Bergantung pada individu, gejala dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam.

Cahata biru yang dipancarkan gawai.

Para peneliti menyarankan bahwa paparan cahaya biru dapat mengganggu tidur dan merekomendasikan pengurangan waktu layar sebelum tidur, tetapi rekomendasi tersebut juga dapat dikaitkan dengan mengurangi penyakit siber.

 "Saat orang melihat layar, beberapa orang mungkin mengalaminya sebagai mual dan pusing yang terkait dengan ketegangan mata, yang mungkin terkait dengan paparan cahaya biru," kata Finn.

Meskipun siapa pun dapat mengalami penyakit dunia maya, mereka yang paling rentan terhadapnya termasuk orang-orang yang memiliki riwayat migrain, siapa pun yang rentan terhadap mabuk perjalanan, dan individu dengan masalah vestibular atau riwayat gegar otak, kata Finn. Anak-anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan wanita (mungkin karena kadar hormon yang berfluktuasi) juga rentan.

Solusi nyata untuk penyakit siber adalah menghindari layar. Tapi sepertinya hal itu mustahil.  Jadi kuncinya adalah mengambil langkah pencegahan dan membuat rencana yang realistis untuk membatasi waktu layar jika memungkinkan. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: