Pemerintah Siap Luncurkan Skema Kredit Rp 20 Triliun untuk Investasi Padat Karya

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 26 Desember 2024 | 08:50 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartaro. (Foto/Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartaro. (Foto/Kemenko Perekonomian)

BeritaNasional.com - Pemerintah meluncurkan skema kredit atau pembiayaan baru sebesar Rp 20 triliun berupa kredit investasi padat karya.

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan peluncuran skema tersebut bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional.

"Pemerintah menyediakan anggaran subsidi bunga/marjin yang cukup untuk proyeksi penyaluran skema kredit investasi padat karya ini mencapai target penyaluran Rp 20 triliun pada 2025,’’ ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM di Jakarta pada Selasa (24/12/2024).

Airlangga menjelaskan skema kredit investasi tersebut diperuntukkan khusus dalam mendukung revitalisasi mesin dan peningkatan produktivitas di sektor industri padat karya.

‘’Hal ini merupakan bukti konkret keseriusan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri padat karya nasional dan menciptakan  lapangan  kerja baru,” tuturnya.

Dengan skema tersebut, pelaku industri bisa mengakses pembiayaan untuk memodernisasi peralatan dan meningkatkan efisiensi produksi. 

Diketahui, skema kredit ini menawarkan sejumlah fitur menarik, antara lain plafon pinjaman di atas Rp 500 juta hingga Rp10 miliar, suku bunga/marjin yang lebih rendah daripada kredit komersial, dan jangka waktu pinjaman fleksibel antara 5-8 tahun.

Skema kredit ini ditujukan untuk sektor-sektor industri padat karya, seperti pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, barang dari kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman. 

Untuk mendapatkan kredit ini, calon penerima harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya Memiliki usaha yang produktif dan layak, memiliki pengalaman usaha minimal 2 tahun, memiliki paling sedikit 50 tenaga kerja yang diharapkan dapat meningkat seiring peningkatan kapasitas produksi karena revitalisasi mesin.

Peluncuran skema kredit ini merupakan salah satu dari  paket kebijakan pemerintah yang lebih luas untuk menyelamatkan dan memperkuat industri di Indonesia.

Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong transformasi industri melalui berbagai instrumen, seperti insentif fiskal, kemudahan perizinan, peningkatan kualitas SDM, dan penguatan riset dan inovasi.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: