Tinjau Proyek Bendungan Jlantah, Gibran Minta Pembangunan Rampung Secepatnya untuk Irigasi & Pengendalian Banjir

Oleh: Tarmizi Hamdi
Jumat, 27 Desember 2024 | 19:00 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau Bendungan Jlantah (dua dari kanan). (Foto/BPMI Setwapres)
Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau Bendungan Jlantah (dua dari kanan). (Foto/BPMI Setwapres)

BeritaNasional.com - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta proyek Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, cepat selesai untuk irigasi, pengendalian banjir, dan pengembangan energi terbarukan.

Hal tersebut dikatakannya saat meninjau langsung bendungan yang diproyeksikan sebagai infrastruktur multifungsi secara langsung.

"Saya berharap proyek Bendungan Jlantah selesai tepat waktu sehingga para petani segera meningkatkan hasil produksi, dan masyarakat sekitar mendapatkan manfaat yang lebih luas, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan," ungkapnya yang dikutip dari Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta.

Dalam peninjauan itu, Gibran memastikan bendungan yang dibangun sejak 2018 itu dapat selesai sesuai dengan tenggat waktu pengerjaan yang kini mencapai tahap 98,55 persen.

Gibran turut menekankan pentingnya keberlanjutan sumber daya air untuk mendukung produktivitas pertanian sekaligus sebagai langkah strategis dalam memitigasi dampak perubahan iklim.

Gibran juga menyoroti peluang bendungan tersebut dalam mendukung pengembangan energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

"Hal ini, sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi melalui diversifikasi sumber energi yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Diketahui, bendungan di Desa Tlobo dan Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, ini berkapasitas tampung 10,97 juta meter kubik dengan luas genangan 50,45 hektare.

Bendungan tersebut diproyeksikan menjadi salah satu pendukung program ketahanan pangan nasional dari sisi manfaat irigasi dan ketahanan energi dari manfaat energi listrik yang dihasilkan.

Bendungan Jlantah akan mengaliri lahan persawahan seluas 1.494 hektare, serta diproyeksikan bermanfaat untuk mereduksi banjir (70,33 m³/detik) dengan luas lahan 87 hektare.

Selain itu, bendungan dengan sumber air baku sebesar 150 liter per detik itu juga berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) hingga 0,625 MW, serta untuk pariwisata.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: