Tradisi dan Mitos Aneh Seputar Kehamilan di Berbagai Negara

BeritaNasional.com -  Setiap daerah atau negara memiliki budaya dan keyakinan yang berbeda termasuk keyakinan yang sulit dibuktikan secara ilmiah. 

Kali ini kita akan mengulik kebiasaan  menjadi keyakinan yang hingga kini tetap ada dan dijalankan terkait kehamilan. Ini dia ulasannya. 

Jepang
Di negara gunung Fuji ini wanita hamil dilarang makan makanan yang pedas dan asin, juga ikan mentah—padahal Jepang dikenal dengan sushinya kan ladies. Wanita hamil juga dilarang melihat api secara langsung untuk menghindari agar bayi yang dilahirkan tidak memiliki tanda lahir. Mereka juga tidak boleh menunjukkan rasa sakitnya selama melahirkan.

Mongolia
Dua wanita yang hamil dilarang untuk menyentuh satu sama lain jika saling bertemu, karena dipercaya bahwa jenis kelamin mereka dapat bertukar. Selain itu, untuk menangkal arwah jahat, dilarang untuk menyebutkan jenis kelamin bayi hingga usianya mencapai 3 bulan.

Kenya
Masyarakat Akamba di Kenya percaya bahwa orang hamil tidak sepatutnya melihat jasad, karena arwahnya dapat menyebabkan keburukan bagi janinnya. Berhubungan seksual selama kehamilan juga dapat mengakibatkan kelahiran anak yang cacat.

 Jamaika
Ibu yang rajin minum susu akan memiliki anak dengan kulit yang putih. Jika wanita mengidam jeruk, tapi kemudian tidak memakannya, maka bayi yang dilahirkannya akan meiliki tanda berwarna oranye pada tubuhnya.

Meksiko
Keyakinan masyarakat Meksiko hampir sama dengan Jamaika, tapi berhubungan dengan stroberi. Keyakinan yang menurun dari kepercayaan suku Aztec juga meyakini bahwa bentuk seperti bulan sabit harus dihindari agar anak yang dilahirkan tidak memilki cacat pada bibir.

Indonesia

Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa termasuk keyakinan. Salah satunya keyakinan tentang wanita hamil dilarang duduk depan pintu. Hal ini dipercaya duduk depan pintu akan berdampak pada sulitnya melahirkan nantinya. 

Lalu wanita hamil dilarang melilitkan kain atau handuk di leher. Diyakini tindakan itu akah berpengaruh terhadap tali pusar yang akan melilit di leher si kecil di dalam perut.