Apakah Ibu-Ibu Kerajaan Eropa Menyusui? Yuk Simak Jawabnya di sini

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 03 Januari 2025 | 08:29 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Apakah keluarga istana kerajaan di Eropa menyusui anak-anaknya? Yuk intip rumor dan fakta tentang menyusui dari keluarga kerajaan.

Kebanyakan penggemar sejarah yang tertarik dengan keluarga kerajaan Eropa pasti pernah mendengar rumor bahwa ibu-ibu kerajaan menyerahkan anak-anak mereka kepada pengasuh untuk disusui.

Ini sama sekali tidak benar. Ada beberapa pengecualian seperti Ratu Victoria. Ia merupakan ratu terkenal yang menjadi The Empress of India setelah Indian Rebellion tahun 1857, yang sangat tidak suka menyusui.

Apakah ratu kerajaan menyusui bayinya?

Ibu-ibu kerajaan yang menyusui merupakan fenomena yang relatif baru. Ratu Elizabeth II menyusui anaknya setelah melahirkan pada tahun 1926 dan memilih untuk melanjutkan praktik tersebut pada anak-anaknya sendiri. Namun, pada 1960-an, saudara perempuannya, Putri Margaret, konon merasa tidak suka dan mengambil keputusan sebaliknya. 

Putri Diana bersikeras untuk menyusui William dan Harry sendiri, tetapi meskipun keluarga Cambridge diharapkan untuk mengikuti pendekatannya yang lebih 'praktis' dalam mengasuh anak, hal ini tidak menjamin cucunya akan disusui dengan cara yang sama.

Secara historis, sebagian besar ibu kerajaan tidak selalu percaya bahwa menyusui adalah yang terbaik. Bahkan, dalam beberapa kasus, menyusui dianggap sebagai ketidaknyamanan, dan yang terburuk, sangat berbahaya.

Pada abad-abad sebelumnya, sebagian besar bayi kerajaan diserahkan kepada seorang ibu susu segera setelah mereka lahir. Wanita kerajaan sering kali hanya sekadar figur simbolis, yang melahirkan anak demi anak untuk mengamankan dinasti. 

Hal ini khususnya penting pada masa-masa tingginya angka kematian bayi dan anak, ketika kelahiran putra kedua, ketiga, dan keempat sangat penting. Menyusui menawarkan perlindungan kontrasepsi, jadi dengan bayi mereka disusui oleh orang lain, para Ratu bebas untuk melanjutkan tugas mereka dan memulai proses mengandung pewaris berikutnya. 

Dipercaya juga bahwa ASI akan menggumpal jika hubungan perkawinan dilanjutkan sebelum penyapihan. Sering kali, rumah tangga kerajaan akan memiliki tim wanita yang menyusui, untuk memastikan bahwa bayi yang baru lahir dapat disusui sesuai permintaan.

Dalam hal persusuan, wanita dari keluarga bangsawan dianggap sebagai ibu susu yang paling cocok, asalkan mereka memiliki karakter yang baik dan penampilan yang sehat.

Beberapa nama dari mereka yakni putra Henry VIII yang berumur pendek pada tahun 1511 disusui oleh seorang Elizabeth Poyntz dan Richard yang disusui oleh seorang perempuan bernama Hodierna. Anak laki-laki secara tradisional menghabiskan waktu lebih lama disusui daripada saudara perempuan mereka, sering kali masa menyusuinya hingga dua tahun, karena mereka dianggap lebih bergantung dan rewel saat masih bayi.

Ketika memungkinkan, perempuan bangsawan dari keluarga kerajaan dipilih untuk pekerjaan tersebut. Pada tahun 1566, calon James I disusui oleh Lady Reres, dayang ibunya, sementara putri bungsu Charles I disusui oleh Lady Dalkeith pada 1644.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: