Bulan Depan Pemerintah Lucurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Oleh: Lydia Fransisca
Jumat, 03 Januari 2025 | 20:35 WIB
Presiden Prabowo Subianto (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Presiden Prabowo Subianto (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Pemerintah akan meluncurkan program pemeriksaan kesehatan secara gratis pada Februari 2025. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan anggaran senilai Rp4,7 triliun untuk program tersebut.

“Presiden Prabowo sadar betul bahwa UUD 1945 pasal 28H menjamin hak setiap rakyat Indonesia untuk sehat dan mendapatkan layanan kesehatan, sementara pasal 34 UUD 1945 mewajibkan negara untuk memenuhi hak tersebut,” kata Dedek dalam keterangan resminya, Jumat (3/1/2025).

Ia mengatakan, kebijakan ini dilakukan untuk mencegah dan mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan penyakit tidak menular lainnya, seperti jantung, stroke, dan diabetes.

"Skrining kesehatan, cek kesehatan gratis, untuk semua anggota masyarakat di semua siklus hidup karena presiden ingin masyarakat Indonesia tetap sehat. Cara pandang presiden terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit. Upaya promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," terangnya. 

Pemeriksaan kesehatan gratis akan digelar secara bertahap dengan menargetkan 60 juta orang. Sebanyak 60 juta orang ini dikhususkan bagi masyarakat yang berulang tahun pada Februari 2025.

“Mereka yang masuk dalam penerima layanan dan berulang tahun di awal tahun 2025, berhak mendapat kado ulang tahun dari Presiden Prabowo. Datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat lainnya, tunjukkan kartu identitas"

"Dapatkan pemeriksaan kesehatan lengkap, secara gratis. Mudah caranya dan nilainya tidak sedikit apabila dibayar dengan kantong pribadi. Dapatkan hak, pertahankan pola hidup sehat agar tetap produktif dan makin sejahtera, demi masa depan keluarga dan bangsa,” sambungnya. 

Lebih lanjut, Dedek menjelaskan  program pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak hanya meliputi penyakit kardiovaskuler, melainkan berbagai penyakit lain yang dikelompokkan berdasarkan kategori usia. 

Pada usia balita akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital. Apabila terdeteksi, penyakit ini akan ditangani lebih awal, sehingga bisa mencegah risiko retardasi mental pada anak.

Bagi kelompok usia remaja, skrining kesehatan meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan gigi. Skrining ini difokuskan pada masalah kesehatan yang sering kali mulai berkembang di masa kanak-kanak dan remaja.

“Skrining kesehatan membantu dalam mendeteksi dini masalah kesehatan seperti malnutrisi, anemia, gangguan pendengaran, dan gangguan penglihatan. Deteksi dini memungkinkan intervensi yang lebih cepat dan efektif, program ini membantu melahirkan Generasi Emas 2045,” terang Dedek.

Sementara program skrining untuk usia dewasa difokuskan pada pemeriksaan kanker, seperti kanker payudara, leher rahim, paru, dan usus besar. 

Sedangkan skrining untuk lansia, selain difokuskan pada penyakit-penyakit kardiovaskuler, deteksi juga dilakukan untuk deteksi penyakit akibat proses menua.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: