Fakta-fakta Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 16 Januari 2025 | 13:00 WIB
Erupsi Gunung Ibu. (Foto/Magma)
Erupsi Gunung Ibu. (Foto/Magma)

BeritaNasional.com - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, sehingga statusnya dinaikkan menjadi Level IV atau Awas pada Rabu (15/1/2025). 

Letusan besar yang terjadi pada malam harinya memuntahkan kolom abu setinggi 4.000 meter dan menyebabkan hujan abu di wilayah sekitarnya. 

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif, dengan zona bahaya meluas hingga 7 kilometer ke arah utara. Selain ancaman erupsi, curah hujan tinggi di kawasan ini memicu kekhawatiran akan potensi banjir lahar hujan. 

Pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Ibu dan mengimbau warga untuk tetap waspada serta mematuhi arahan resmi demi keselamatan bersama.

Peningkatan Status Gunung Ibu

Pada 15 Januari 2025, Badan Geologi Kementerian ESDM resmi meningkatkan status Gunung Ibu di Halmahera Barat dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.  

Intensitas dan Ketinggian Erupsi

Dalam periode 1-14 Januari 2025, rata-rata terjadi 70 kali erupsi per hari. Kolom abu vulkanik yang dihasilkan mencapai ketinggian maksimum hingga 4.000 meter di atas puncak gunung.  

Aktivitas Gempa Vulkanik

Selama periode yang sama, tercatat 748 gempa letusan, diikuti ribuan gempa vulkanik lainnya, yang menandakan aktivitas Gunung Ibu sangat intensif.  

Evakuasi Penduduk

Sebagai langkah antisipasi, lebih dari 3.000 warga dari enam desa di sekitar Gunung Ibu telah dievakuasi. Langkah ini diambil untuk mencegah risiko korban jiwa akibat peningkatan aktivitas vulkanik dan erupsi.  

Imbauan untuk Masyarakat

Masyarakat diimbau untuk menghindari aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif. Selain itu, masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat hujan deras, dan disarankan menggunakan masker untuk melindungi diri dari paparan abu vulkanik.

(Red/Helvi Handayani)sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: