Respons Ketua DPD RI soal Polemik Zakat untuk Makan Bergizi Gratis

BeritaNasional.com - Ketua DPD RI Sultan Najamuddin menanggapi polemik penggunaan dana zakat untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Usulannya ini mendapatkan respons yang beragam. Sultan tidak masalah usulannya menjadi sorotan.

"Sebagai pimpinan DPD RI kami tidak merasa dirugikan baik secara pribadi maupun secara kelembagaan atas dinamika dan diskursus yang berkembang saat ini. Karena sebagai lembaga politik dan institusi demokrasi, DPD RI tentu saja indentik dengan kontroversial akibat sorotan publik yang bebas dan terbuka di era digital," ujar Sultan dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

Sultan menjelaskan, dirinya melihat zakat bisa menjadi alternatif pembiayaan Makan Bergizi Gratis. Karena potensi dananya cukup besar setia tahun mencapai Rp 300 triliun.

Sementara, target penerima MBG adalah 83 juta anak dan membutuhkan anggaran Rp 210 triliun. Sedangkan, anggaran MBG saat ini hanya Rp 71 triliun.

Menurut Sultan, masyarakat bisa terlibat dalam pembiayaan MBG melalui zakat. Ia tidak bermaksud untuk mewajibkan masyarakat.

"Jadi, jangan beranggapan bahwa usulan yang kami sampaikan tersebut akan menjadi kewajiban bagi semua masyarakat. Semua tergantung niat dan kemampuan masyarakat," ujar Sultan.

Sultan merekomendasikan bila dana zakat dipertimbangkan untuk MBG, maka perlu bisa dilibatkan lembaga zakat untuk mengkajinya.

"Oleh karena itu, kami mendorong agar Badan Zakat Nasional (BAZNAS) atau Lembaga zakat NU dan Muhammadiyah mengkaji sekaligus menyiapkan skema pembiayaan program MBG melalui Zakat untuk di sampaikan ke pemerintah," jelas Sultan.

Apalagi Ketua Baznas Noor Achmad sudah mengatakan bahwa penggunaan zakat untuk MBG bisa dilakukan dengan memenuhi syariat Islam.

"Artinya, selama pemerintahan bisa memperbaharui data anak-anak terkategori miskin, maka tidak salah jika dana zakat infaq dan sedekah bisa dijadikan tambahan pembiayaan program MBG," ujar Sultan.