10 Langkah Jitu Menyelamatkan Diri Saat Terjebak di Perairan

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 25 Januari 2025 | 08:30 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Menyelamatkan diri saat berada di perairan, baik itu laut, sungai, atau danau, adalah keterampilan penting yang bisa menyelamatkan nyawa. Berada di perairan bisa berbahaya, terutama jika tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan peluang keselamatan saat berada dalam situasi darurat di air.

1. Jaga Ketenangan

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika jatuh ke dalam air atau terjebak dalam situasi darurat di perairan adalah menjaga ketenangan. Panik hanya akan membuat tubuh kehilangan energi lebih cepat dan memperburuk situasi. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan fokus pada langkah-langkah yang perlu diambil.

2. Posisi Mengapung

Jika Anda tidak bisa berenang atau tidak tahu arah menuju daratan, posisi mengapung adalah hal yang paling penting. Caranya:

- Posisi tubuh harus horizontal dengan permukaan air.

- Angkat kaki sedikit agar tubuh tidak tenggelam.

- Gunakan kedua tangan untuk mendukung tubuh agar tetap mengapung.

- Cobalah untuk tetap tenang dan bergerak pelan untuk menghemat energi.

3. Gunakan Alat Bantu Terapung

Jika Anda memiliki akses ke pelampung, papan selancar, atau benda apapun yang dapat mengapung, gunakan alat tersebut untuk membantu mengurangi beban tubuh. Alat-alat ini akan memungkinkan Anda bertahan lebih lama di air sambil menunggu pertolongan.

4. Menjaga Posisi Tubuh agar Tidak Terseret Arus

Di sungai atau laut, arus bisa sangat kuat. Jika Anda terseret arus, cobalah untuk:

- Menjaga tubuh tetap horizontal untuk mengurangi hambatan.

- Gunakan tangan dan kaki untuk mengarahkan tubuh menjauhi arus atau menuju ke daerah yang lebih tenang.

- Jangan melawan arus dengan kekuatan penuh, karena ini akan menguras energi. Sebaliknya, coba berenang menyamping untuk keluar dari arus.

5. Mencari Titik Aman

Jika memungkinkan, cobalah untuk mencari sesuatu yang bisa dijadikan titik aman, seperti rakit, pulau kecil, atau area yang lebih dekat dengan daratan. Jika Anda berada di laut, coba perhatikan arah angin atau gelombang untuk menemukan titik yang lebih tenang.

6. Berenang dengan Teknik yang Efektif

Jika Anda mampu berenang, tetapi terjebak di area yang luas, penting untuk menjaga teknik berenang yang efektif. Cobalah menggunakan gaya renang yang menghemat tenaga, seperti gaya punggung atau gaya katak. Jangan terburu-buru; berenang perlahan akan menghemat energi lebih lama.

7. Berteriak atau Menunjukkan Tanda Bahaya

Jika Anda terjebak di air dan ada orang di sekitar, berteriak atau melambaikan tangan untuk menarik perhatian. Jika Anda memiliki peluit atau benda yang bisa membuat suara keras, gunakan itu. Selama Anda bisa bergerak, berusaha menarik perhatian akan meningkatkan peluang Anda diselamatkan.

8. Persiapkan Diri Sebelum Kepergian

Sebelum memasuki perairan, pastikan Anda memiliki pengetahuan tentang lokasi, kondisi perairan, serta alat keselamatan yang tersedia. Bawalah pelampung atau alat keselamatan lainnya, dan pastikan orang lain mengetahui rencana Anda jika Anda berencana beraktivitas di laut atau sungai.

9. Jaga Kesehatan dan Kondisi Fisik

Kondisi tubuh yang sehat sangat penting dalam bertahan di perairan. Dehidrasi, kelelahan, dan hipotermia bisa memperburuk situasi. Sebisa mungkin, hindari minum air laut, dan jika terjebak dalam air dingin, usahakan untuk tetap bergerak agar tubuh tidak terlalu dingin.

10. Pelajari Teknik Pertolongan Pertama

Pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama sangat penting. Misalnya, jika Anda berhasil menyelamatkan seseorang yang tenggelam, teknik CPR dapat menyelamatkan nyawanya sebelum bantuan medis datang.

Keselamatan di perairan harus selalu menjadi prioritas. Dengan persiapan yang matang dan pengetahuan yang memadai, kita bisa menghadapi berbagai situasi darurat di air dengan lebih baik. Terlepas dari apapun kondisinya, tetap tenang dan bertindak bijaksana adalah kunci utama untuk bertahan hidup.

Red/Novita Dwiyantisinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: