DeepSeek, Chatbot AI Asal China yang Bikin Pasar Saham Dunia Bergejolak

Oleh: Tarmizi Hamdi
Selasa, 28 Januari 2025 | 01:00 WIB
Tampilan awal aplikasi DeeepSeek. (Foto/deepseek.com)
Tampilan awal aplikasi DeeepSeek. (Foto/deepseek.com)

BeritaNasional.com - Popularitas aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal China DeepSeek melonjak drastis sehingga membuat pasar jual saham dunia bergejolak.

Dilansir dari BBC News pada Senin (27/1/2025), DeepSeek berhasil menyalip kepopuleran para pesaingnya, seperti ChatGPT, sekaligus menjadi aplikasi gratis dengan peringkat teratas di APP Store Apple.

Imbasnya, saham Nvidia, Microsoft, dan Meta dibuka melemah pada Senin dan perkembangan ini menjatuhkan harga saham Eropa.

Perangkat DeepSeek didukung oleh model DeepSeek-V3 yang dikembangkan dengan biaya kurang dari USD 6 juta. Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan biaya miliaran dolar yang dikeluarkan oleh para pesaingnya.

Aplikasi ini semakin populer sejak diluncurkan sehingga memunculkan pertanyaan tentang skala investasi yang direncanakan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS).

Kemunculan DeepSeek dipicu saat AS membatasi penjualan teknologi chip canggih yang mendukung AI ke China.

Karena itu, para pengembang AI asal China bereksperimen dengan pendekatan baru terhadap teknologi.

Mereka menghasilkan model AI yang membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih sedikit daripada sebelumnya. Artinya, biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan model ini jauh lebih murah daripada sebelumnya sehingga berpotensi mengubah industri teknologi AI.

Setelah DeepSeek-R1 diluncurkan awal bulan ini, perusahaan pengembang DeepSeek membanggakan kinerjanya setara dengan salah satu model terbaru pembuat ChatGPT OpenAI. Aplikasi ini dapat digunakan untuk tugas-tugas seperti matematika, pengodean, dan penalaran bahasa alami.

AS pun terkejut dengan pencapaian teknologi pesaingnya ini. Popularitas DeepSeek telah mengejutkan pasar. ASML, produsen peralatan chip asal Belanda, mengalami penurunan harga saham hingga lebih dari 10%, sedangkan saham Siemens Energy, produsen perangkat keras terkait AI, anjlok hingga 21%.

"Ide versi China berbiaya rendah ini belum tentu menjadi yang terdepan sehingga sedikit mengejutkan pasar," kata Fiona Cincotta, analis pasar senior di City Index.

"Jadi jika Anda tiba-tiba mendapatkan model AI berbiaya rendah ini, maka hal itu akan menimbulkan kekhawatiran atas keuntungan para pesaing, terutama mengingat jumlah yang telah mereka investasikan dalam infrastruktur AI lebih mahal," katanya.

Penasihat ekuitas teknologi yang berkantor pusat di Singapura, Vey-Sern Ling, mengatakan bahwa DeepSeek berpotensi menggagalkan kasus investasi untuk seluruh rantai pasokan AI. DeepSeek juga dapat menantang posisi dominan perusahaan Amerika seperti OpenAI.

Minggu lalu, sebuah konsorsium perusahaan teknologi AS dan investor asing mengumumkan The Stargate Project, sebuah perusahaan yang menggelontorkan dana USD 500 miliar ke dalam infrastruktur AI di Texas.

Diketahui, DeepSeek adalah sebuah platform chatbot asal China berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu pengguna menemukan informasi secara cepat dan efisien. 

Aplikasi ini biasanya digunakan untuk pencarian yang lebih mendalam, di mana pengguna bisa mengajukan pertanyaan atau mencari data tertentu dalam konteks yang lebih spesifik, seperti untuk keperluan bisnis atau pengetahuan teknis.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: