Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana 10 Februari 2025

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 10 Februari 2025 | 13:13 WIB
Rumah warga di Lumajang porak poranda diterpa angin kencang (BeritaNasional/BNPB)
Rumah warga di Lumajang porak poranda diterpa angin kencang (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi peristiwa bencana yang terjadi di Tanah Air. Berdasarkan laporan yang dirangkum oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Senin (10/2/2025), bencana seperti banjir, cuaca ekstrem, dan angin kencang terjadi di empat kabupaten dan kota dari empat provinsi. 

1. Peristiwa bencana pertama terjadi di Kota Jakarta Barat, Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Banjir terjadi pada Jumat (7/2/2025), akibat dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dengan durasi cukup lama. Akibat banjir ini sedikitnya delapan kelurahan di Kecamatan Cengkareng, Grogol Petamburan, dan Kalideres terdampak.

Kelurahan tersebut meliputi Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Kapuk, Kedaung Angke, Rawa Buaya, Jelambar, Pegadungan, dan Tegal Alur. Banjir ini juga mengakibatkan 86 KK atau 310 jiwa terdampak dan membuat warga mengungsi.

Banjir dilaporkan sudah surut Minggu (9/2/2025) pagi sekira pukul 07.00 WIB. Sebagai upaya respons kejadian tersebut, BPBD setempat telah menyalurkan bantuan permakanan bagi warga terdampak sekaligus bersiaga guna mengantisipasi banjir kembali terjadi. 

2. Bencana banjir selanjutnya terjadi di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Banjir ini terjadi akibat intensitas hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Barat. Sebanyak tiga kampung di Kecamatan Siluq Ngurai tergenang banjir, yakni Kampung Tendiq, Bentas, dan Ponak. 

Sedikitnya 122 kepala keluarga atau 388 jiwa terdampak, selain lima bangunan pemerintahan dan tiga akses jalan warga. Banjir yang terjadi sejak sepekan lalu ini dilaporkan telah berangsur surut pada Minggu (9/2/2025). Meski demikian BPBD setempat masih bersiaga dan terus melakukan monitoring terhadap bencana banjir yang berpotensi terjadi kembali. 

3. Selain banjir, cuaca ekstrem juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (8/2/2025) dan Minggu (9/2/2025). Peristiwa ini terjadi di 10 desa dan kelurahan dari enam kecamatan, yang meliput Kecamatang Sekongkang, Poto Tano, Setuluk, Taliwang, Brang Ene, dan Brang Rea. 

Peristiwa  angin kencang ini menyebabkan 15 unit rumah warga mengalami kerusakan atap dan pohon tumbang sehingga menutup akses jalan. Merespons kejadian ini, BPBD Sumbawa Barat telah melakukan upaya penanganan dan asesmen di lokasi kejadian, serta mendistribusikan bantuan logistik bagi warga terdterdampak

4. Tidak hanya di Sumbawa Barat, angin kencang juga terjadi di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Sedikitnya 12 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan dilaporkan mengalami peristiwa angin kencang ini, pada Minggu (9/2/2025). 

Hasil pendataan yang dilakukan oleh BPBD setempat, angin kencang ini menyebabkan dua orang mengalami luka-luka, 12 unit rumah rusak ringan, dan 20 titik pohon tumbang yang akibatnya sejumlah akses jalan juga terdampak. 

Sebagai upaya merespons kejadian ini, selain melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah mengirimkan tim reaksi cepat guna melakukan asesmen dan penanganan berupa pembersihan material yang terdampak bersama tim gabungan. Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan penanganan pohon tumbang di sejumlah titik masih terus dilakukan. 

 

Melihat rentetan peristiwa bencana hidrometeorologi basah yang masih terus terjadi, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk selalu bersiaga dan meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana yang ada. Berbagai upaya dapat dilakukan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan, seperti memantau kondisi tanggul, pembersihan saluran air atau daerah aliras sungai, penyiapan pompa air atau tempat penampungan air serta rencana kedaruratan untuk mempersiapkan lokasi evakuasi, logistik dan peralatan penanganan bencana.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: