Menteri Kebudayaan Buka Pagelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 11 Februari 2025 | 15:31 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto/Kementerian Kebudayaan)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto/Kementerian Kebudayaan)

BeritaNasional.com - Sejumlah seniman yang tergabung dalam Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) memamerkan karya seni rupa yang dihadirkan dalam perhelatan budaya bertajuk Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara dengan tema Kontribusi Seni Fotografi, Lukisan, dan Karya Busana Terhadap Pengembangan Peradaban dan Kesejahteraan Masyarakat.Acara tersebut digelar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN), Mayjen TNI (Purn) Drs. Hendardji Soepandji, S.H mengatakan, melalui ekspresi kreatif, interpretasi subjektif, dan manfaat edukatifnya, seni rupa membantu melestarikan warisan budaya dan menyampaikan nilai-nilai sejarah kepada generasi mendatang.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut pameran yang diselenggarakan oleh KSBN tersebut yang menurutnya merupakan bentuk apresiasi, dukungan, atau memberikan gairah bagi kerja-kerja Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang baru saja terbentuk dalam masa pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto.

Ia juga mengucapkan selamat atas sewindu berdirinya KSBN yang bertepatan pada 10 Februari 2025. 

Hadir dalam acara ini para tamu dari Dewan Pengawas KSBN: ⁠Dr. (H.C.) Hendarman Soepandji, SH, ⁠Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, CES., DEA., Rahmat Shah, ⁠Laksamana TNI Purnawirawan Tedjo Edy Purdiyatno, Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bambang Sulistyo, ⁠Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Prof. E. Aminudin Aziz, MA., Ph.D, Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati Paku Alam, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Putri A. Kuswisnu Wardhani, Pengurus DPP KSBN dari 18 Provinsi di Indonesia, dan Asosiasi Pelukis Nusantara.

Fadli Zon mengatakan, jika keberagaman ekspresi budaya di berbagai daerah telah mengantar Indonesia menjadi negara dengan mega diversitas budaya. 

“Mungkin di bidang militer belum menjadi kekuatan yang terlalu diperhitungkan, di bidang ekonomi kita juga belum menjadi yang terkuat. Di bidang kebudayaan menurut saya kita bisa menjadi adikuasa bahkan menjadi ibukota kebudayaan dunia,” katanya.

Ia juga menyampaikan keinginan menjadikan kekayaan budaya sebagai kekayaan nasional kita. Menurutnya bukan hanya hasil alam dan tambang, tapi budaya kita ini harus menjadi kekayaan nasional kita. 

“Saya minta di museum-museum dan cagar-cagar budaya kita melakukan pendataan ulang seluruh inventarisasi kekayaan nasional. Jadi perjalanan ini masih panjang. Dan ini yang penting, dalam rangka untuk menemukan kembali identitas nasional kita,” terangnya.

Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Komite Seni Budaya Nusantara melalui agenda Pagelaran Seni Rupa Berbasis Budaya ini. Respons dan eksplorasi terhadap seni budaya Indonesia ini menurutnya harus terus dilakukan bersama-sama.

“Tugas ini merupakan tugas kita bersama, mulai dari seniman, komunitas dan lembaga seni budaya, dan Kementerian Kebudayaan berharap kita tentu bisa berkolaborasi lagi kedepannya dengan KSBN dan banyak komunitas lainnya untuk pemajuan kebudayaan,” pungkasnya.

Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara berlangsung selama seminggu, yakni 10-17 Februari 2025. Selain memamerkan karya fotografi, lukisan, dan karya busana, acara “Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara 2025” ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti fashion show, sarasehan tentang pelestarian, hingga demo proses pembuatan tenun.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: