SPBU Curang di Sukabumi Disegel, Pertamina Ambil Alih Operasionalnya

BeritaNasional.com - SPBU 34.43111 Jalan Baros, Sukabumi, Jawa Barat kini telah disegel sementara, akibat praktik curang pengurangan takaran BBM sebanyak 3 persen yang berhasil dibongkar oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri.
Terkait penutupan tersebut, Direktur Tindak Pidana Tertentu Brigjen Nunung Syaifuddin menyatakan bahwa operasional SPBU tersebut nantinya akan diambil alih langsung oleh PT Pertamina Patra Niaga.
"Tadi kami sudah mendapat informasi dari Patra Niaga. Setelah proses penyidikan berjalan, ini akan dibuka. Operasionalnya akan diambil alih oleh Pertamina Patra Niaga," kata Nunung, dikutip Kamis (20/2/2025).
Seiring dengan berjalannya penyidikan, Nunung memastikan SPBU Baros akan segera beroperasi kembali tanpa mengganggu pelayanan pengisian BBM kepada masyarakat.
"Tetap beroperasi. Kami tidak ingin proses penyidikan ini mengganggu pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, membenarkan bahwa operasional SPBU tersebut telah diambil alih dan akan segera dibuka setelah proses penyidikan selesai.
"Karena nantinya operasional SPBU ini akan langsung diambil alih oleh Pertamina dengan standar yang termonitor langsung oleh Pertamina untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat," kata Riva.
Pengambilalihan ini, tegas Riva, merupakan sikap Pertamina yang tidak menoleransi mitra atau pengusaha yang tidak menjalankan pelayanannya sesuai aturan, termasuk pemilik SPBU 34.43111 milik PT Prima Berkah Mandiri (PBM) yang tengah diusut oleh Bareskrim Polri.
"Jadi untuk pemilik SPBU ini juga, tentu saja, seperti yang kami sampaikan, akan kami ambil alih, dan ini nanti secara komersial akan diselesaikan. Kami akan putuskan dari sisi komersialnya dengan Pertamina," ujarnya.
"Tapi dari sisi penegakan hukum, penyidikan ini akan terus berlangsung dan bahkan akan dikaitkan dengan pengenaan pasal-pasal lainnya," tambah Riva.
Modus Kecurangan
Sebelumnya, kecurangan yang dilakukan oleh SPBU ini dilakukan dengan memasang alat tambahan pada dispenser pompa bahan bakar untuk mengurangi takaran BBM, meskipun indikator menunjukkan angka yang sesuai dengan takaran yang dibeli konsumen.
Namun, hasilnya menunjukkan bahwa setiap 20 liter BBM terjadi pengurangan yang bervariasi antara 400 ml hingga 600 ml, jauh melebihi batas toleransi sebesar 100 ml per 20 liter.
Pengelola SPBU yang berada di bawah PT PBM (Prima Berkah Mandiri), yang telah beroperasi sejak 2005, diduga sengaja menyembunyikan alat tambahan berupa unit PCB (Printed Circuit Board) yang berisi komponen elektronik dan trafo pengatur arus listrik di dalam kompartemen pompa.
Akibat praktik curang ini, diperkirakan kerugian yang diderita oleh masyarakat pengguna BBM mencapai sekitar Rp1,4 miliar per tahun. Polri pun telah meningkatkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan Direktur PT PBM, RUD, sebagai terlapor yang berpotensi menjadi tersangka.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu