China Salurkan Bantuan untuk Palestina

BeritaNasional.com - Pemerintah China mulai menyalurkan bantuan kepada masyarakat Palestina yang harus mengungsi dari Jalur Gaza karena serangan Israel.
"Baru-baru ini, pemerintah China telah memberikan bantuan darurat kemanusiaan kepada Gaza, yang terdiri dari 60.000 paket makanan, yang akan dibawa dari Yordania," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (19/2/2025).
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sudah tercapai di Jalur Gaza pada 15 Januari. Kesepakatan itu terdiri dari tiga fase yang dimulai 19 Januari.
"Pengiriman awal, yang mencakup sekitar 12.000 paket makanan, telah terlaksana. Sebagai negara besar yang punya rasa tanggung jawab, China akan terus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk melakukan upaya tak henti demi meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dan menciptakan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah," tambah Guo Jiakun.
Guo Jiakun mengulang pernyataan Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat berpidato markas besar PBB di New York, menyampaikan konflik Gaza tidak boleh dikesampingkan dan memerlukan perhatian internasional yang memadai.
"China percaya bahwa prioritas yang mendesak adalah mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata secara berkelanjutan dan efektif serta memajukan negosiasi berikutnya dengan sikap yang konstruktif," ungkap Guo Jiakun dilansir Antara, Kamis (20/2/2025).
Ia mengatakan penting untuk menegakkan prinsip "masyarakat Palestina memerintah Palestina" dalam pemerintahan pascakonflik di Gaza dan membiarkan rakyat Palestina membangun kembali rumah mereka di wilayah mereka sendiri.
"Dalam jangka panjang, solusi utama untuk masalah Palestina terletak pada kembali ke jalur yang benar dari solusi dua negara dan mewujudkan koeksistensi damai dan pembangunan bersama Palestina dan Israel," tegasnya.
Kesepakatan gencatan senjata di Gaza meliputi tiga fase. Fase pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama 42 hari yaitu diakukan penarikan pasukan Israel dari seluruh area berpenduduk di Gaza, serta pembebasan sejumlah sandera yang ditahan Hamas, termasuk wanita, lansia, dan mereka yang terluka.
Israel saat ini menahan lebih dari 11.000 tahanan Palestina, sedangkan Hamas diperkirakan menahan 98 warga Israel di Gaza. Selain itu, warga Palestina akan diizinkan kembali ke lingkungan mereka di seluruh wilayah Gaza sehingga bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan pada fase tersebut.
Fase kedua mencakup pertukaran lebih lanjut antara tahanan untuk pembebasan sandera yang tersisa di Gaza, termasuk tentara pria. Semua pasukan Israel yang masih berada di Gaza akan ditarik selama fase ini, dan gencatan senjata sementara akan menjadi permanen.
Fase ketiga, yang terakhir, mencakup pemulangan jenazah sandera yang tewas di Gaza kepada keluarga mereka, serta dimulainya "rencana rekonstruksi besar-besaran untuk Gaza".
Kesepakatan gencatan senjata ini tercapai pada hari ke-467 setelah serbuan Israel ke Jalur Gaza. (Antara)
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu