Disdik DKI Kurangi Durasi Belajar Sekolah Saat Ramadan

BeritaNasional.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan memangkas durasi belajar siswa di sekolah negeri selama bulan Ramadan 2025. Pemangkasan ini akan berlaku di semua sekolah negeri di Jakarta.
Plt Kepala Disdik DKI Sarjoko mengatakan, ketentuan ini dibuat berdasarkan Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri yaitu SE 3 Menteri Nomor 2 Tahun 2025, Nomor 2 Tahun 2025, dan Nomor 400.1/320/SJ tentang Pembelajaran di Bulan Ramadan 1446 Hidjriah/2025 Masehi.
Pemangkasan durasi belajar tersebut akan berlaku untuk semua tingkatan sekolah mulai dari sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sarjoko mencontohkan bagi siswa SMA, satu jam pelajaran yang biasanya 45 menit dikurangi 10 menit sehingga pelajaran berlangsung menjadi 35 menit.
"Jam efektif pembelajaran akan dibatasi, dengan cara mengurangi setiap jam pelajaran 10 menit seperti SMA dari 45 menit menjadi 35 menit," ujar Sarjoko kepada wartawan.
Meski demikian, Sarjoko menegaskan waktu masuk sekolah tetap pukul 06.30 WIB.
"Masuk sekolah tetap pukul 06.30 WIB bererlangsung selama lima hari dalam seminggu," ujar Sarjoko.
Sebelumnya, Sarjoko juga mengumumkan bahwa seluruh siswa dari sekolah negeri akan belajar secara mandiri di mana saja pada 27-28 Februari dan 3-5 Maret 2025 mendatang.
"Selama periode 27-28 Februari serta 3-5 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, atau masyarakat sesuai dengan tugas yang diberikan oleh sekolah," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Sarjoko, Selasa (25/2/2025).
Sarjoko menjelaskan, belajar mandiri merupakan kegiatan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan bisa dilakukan di mana-mana.
"Belajar mandiri artinya dilakukan siswa secara mandiri, sesuai dengan penugasan dari guru. Jadi bukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)," ucapnya.
Kemudian, para siswa kembali belajar di sekolah pada 6 hingga 25 Maret 2025. Namun, aktivitas di sekolah akan ditambah dengan kegiatan keagamaan.
"Kegiatan yang sangat dianjurkan tadarus Al-Quran, pesantren kilat, dan kajian keislaman, atau kegiatan lain yang meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia seperti kegiatan sosial, bakti sosial, atau program kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Islam," jelas Sarjoko.
Meski demikian, murid lain yang beragama selain Islam dianjurkan untuk melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan aktivitas keagamaan sesuai dengan agama dankepercayaan masing-masing.
"Dua agenda yang dianjurkan dari pemerintah bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan," tukasnya.
8 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 9 jam yang lalu