Saham Tesla Lesu Usai Penjualan Mobil Listrik di Eropa Anjlok pada Awal 2025, Ada Apa?

Oleh: Tarmizi Hamdi
Rabu, 26 Februari 2025 | 21:40 WIB
Mobil listrik Tesla model Y. (Foto/Tesla)
Mobil listrik Tesla model Y. (Foto/Tesla)

BeritaNasional.com - Saham produsen mobil listrik Tesla menurun lebih dari 9% setelah penjualan di Uni Eropa dan Inggris anjlok hampir setengahnya pada Januari.

Penurunan ini menyebabkan valuasi Tesla kembali jatuh di bawah USD 1 triliun untuk pertama kalinya sejak November 2024. Perusahaan besutan Elon Musk ini menghadapi persaingan ketat di pasar Eropa dari produsen asal China serta pabrikan lainnya.

"Selain itu, pemilik Tesla, Elon Musk, telah menciptakan gelombang politik yang kontroversial di kedua sisi Atlantik," ujar seorang analis yang dikutip dari BBC News pada Rabu (26/2/2025).

Penjualan Tesla pada Januari berlawanan dengan tren pertumbuhan mobil listrik di Eropa yang meningkat lebih dari sepertiga pada bulan tersebut, menurut badan perdagangan Acea. 

Sementara itu, penjualan Tesla di seluruh UE, EFTA, dan Inggris anjlok lebih dari 45% dengan penurunan lebih dari 50% di UE.

Hal ini terjadi setelah penjualan Tesla mengalami penurunan pada tahun sebelumnya untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Hal tersebut seiring dengan berkurangnya permintaan dan meningkatnya persaingan dari para kompetitor.

"Faktor utama dalam penurunan penjualan pada Januari kemungkinan besar adalah meningkatnya persaingan," kata Russ Mould, direktur investasi AJ Bell.

Ia menambahkan, pabrikan asal China, BYD, telah memperoleh keuntungan signifikan karena menawarkan beberapa fitur standar yang memerlukan biaya tambahan di pabrikan lain. 

"Namun, beberapa konsumen mungkin juga mengambil 'sikap berprinsip' terhadap keterlibatan politik Musk," lanjutnya.

Musk menjadi sorotan di Amerika Serikat (AS) akibat keterlibatannya dalam pemotongan dana pembangunan serta usahanya mengurangi pendanaan federal secara drastis.

Di Inggris, ia menunjukkan dukungannya terhadap aktivis sayap kanan yang dipenjara, Stephen Yaxley-Lennon yang lebih dikenal sebagai Tommy Robinson, serta beberapa kali mengkritik Perdana Menteri Sir Keir Starmer.

Musk juga mendukung partai sayap kanan AFD di Jerman dan mengucapkan selamat kepada pemimpinnya setelah partai tersebut mencatatkan rekor posisi kedua dalam pemilu.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: